Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Produksi Teh Indonesia Terus Turun

  • Kamis, 03 November 2011
  • 1282 kali

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hasil produksi industri teh Indonesia terus mengalami penurunan 0,9 persen atau 1.470 ton tiap tahun. Sebab, sejak tahun 2000-2009 terjadi penurunan areal sebanyak 1,7 persen atau 2.584 hektare setiap tahun, karena mengalami kebangkrutan.

"Penurunan produksi berdampak pada volume ekspor yang ikut berkurang dari 7,9 persen tahun 2000 menjadi 6,1 persen pada 2010," kata Rohayati, Direktur PT Riset Perkebunan pada diskusi Komoditas Strategis dan Unggulan Menuju Feed Indonesia Feed The World, Rabu, 2 November 2011.

Kerugian itu tidak dapat dihindari karena terjadi lonjakan biaya produksi rata-rata 13 persen per tahun, sementara peningkatan harga hanya 4,6 persen per tahun. Belum lagi impor teh terutama dari Vietnam melonjak dengan harga jauh lebih murah dibandingkan teh lokal.

Untuk menggenjot harga teh Indonesia, ia mengusulkan tarif impor dan non tarif barriers diterapkan untuk menghambat laju impor teh. "Kami mengusulkan tarif impor jangan 0 persen tapi 25 persen, dan memberlakukan sertifikat halal, penerapan SNI dan juga mendapat persetujuan dari Indonesia Tea Board," kata Rohayati.

Sementara itu Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Herry Soetanto mengatakan bersama pelaku usaha akan mengkaji kebijakan terkait penguatan dan pengembangan pasar domestik. "Salah satunya kebijakan tarif biaya keluar dan import duty," katanya.

Kebijakan itu, menurut dia, sejalan dengan target Kementerian Perdagangan untuk  menjaga pasar dalam negeri. Ia membenarkan telah terjadi penurunan ekspor seperti kopi, teh dan kakao. Tahun lalu, kakao hanya mampu menyumbang 10 persen devisa, atau menurun dibanding tahun sebelumnya yang bisa menyumbang 11 persen.

Begitu juga kontribusi kopi yang merosot dari 9 persen 2009 menjadi 6 persen pada 2010. "Paling kecil yaitu komoditi teh yang pada tahun 2010 hanya 3 persen, lebih rendah dibanding 2009 sebesar 6 persen," kata Herry.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Sumber: Tempointeraktif, Rabu, 2 November 2011

Link: http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/11/02/brk,20111102-364530,id.html




­