Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dukung Pengembangan Standar Critical and Emerging Technology

  • Senin, 06 Mei 2024
  • Humas BSN
  • 757 kali

Saat ini, Indonesia mempunyai modalitas yang baik seperti sumber daya alam yang melimpah, kebijakan inovatif, serta memiliki populasi generasi muda cukup besar dan dinamis. Selain itu, Indonesia juga memiliki pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia yang cukup baik selama beberapa dekade. Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi tantangan yakni membutuhkan perbaikan cepat dalam infrastruktur digital dan keterampilan tenaga kerja agar dapat memanfaatkan dengan baik potensi Critical and Emerging Technology (CET). CET merupakan suatu konsep yang pertama kali di prakarsai oleh Pemerintah Amerika Serikat berkaitan teknologi maju yang berpotensi signifikan terhadap keamanan nasional, sementara Australia mendefinisikan CET merupakan teknologi maju yang dapat mempercepat proses transformasi ekonomi nasional dan sosial melalui peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja dan perlindungan bagi masyarakat umum. 

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia telah memprioritaskan teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan yang mana, standardisasi menjadi penting dalam CET.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo dalam “CET-SEA Convention Day” yang dihadiri oleh perwakilan instansi terkait, pelaku usaha, asosiasi, dan perguruan tinggi di Jakarta pada Selasa (30/4/2024).

Menurut Hendro, Indonesia mempunyai potensi untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi modern dan sumber daya manusia yang mengesankan melalui pemanfaatan kekuatan transformatif CET.

"Oleh karenanya, BSN mendorong pengembangan standar mengenai CET, khususnya di tingkat internasional. BSN sendiri telah mengidentifikasi beberapa standar ISO dan IEC, Komite Teknis yang bertanggung jawab serta ketersediaan dan kebutuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan CET. Sebagai contoh, standar identifikasi digital, standar Agtech, proses industri, serta sumber daya dan penyimpanan energi," ujar Hendro.

Rencana pengembangan standar CET ini merupakan kerjasama antara BSN dengan Standards Australia sebagai pemrakarsa proyek dan bertanggung jawab atas kegiatan Proyek CET. Proyek tersebut ini tidak hanya melibatkan Indonesia, tetapi negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Kamboja, Malaysia, Laos, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Sebagai bagian dari proyek  tersebut, pada tanggal 30 April 2024 ini dilaksanakan CET-SEA Convention Day. Adapun tujuan Convention Day dilaksanakan untuk memaparkan Action Plan terkait pengembangan standar CET serta Landscape and Research Report yang telah disusun oleh badan standar negara dimaksud kepada stakeholder nasional terkait.

Selain Hendro, narasumber yang hadir sebagai panelis turut memberikan pandangan mengenai kebijakan dan standar yang berkaitan dengan implementasi CET di Indonesia, diantaranya Big Data dan Kecerdasan Artifisial disampaikan oleh VP Corporate Presales & Digital Communication PT. Dua Empat Tujuh yang juga selaku Anggota Komtek 35-01, Bagus Rully Muttaqien, Sustainability Eficience Resillence – Implementation of IEC 622443 : Smart Manufacturing oleh PT. Schneider-Electric Indonesia, Helvin Herman Tirtadjaja dan Kebijakan Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital oleh Nunil Pantjawati Direktur Kebijakan dan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi, BSSN. Tidak hanya itu, perwakilan BSN, Analis Standardisasi Ahli Muda, Denny Kusuma Hendraningrat juga memaparkan tentang "Action Plan, L&R Report Summary and National Plans". 

Turut hadir juga perwakilan dari BSN Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Infrastruktur dan Teknologi Informasi BSN, Iryana Margahayu; Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan Kerja Sama BSN, Anna Melianawati, sementara Standards Australia diwakili oleh International Engangement Manager, Areli Gutieres dan Senior Manager, International Engangement, Clare McGart.

Hendro berharap melalui kegiatan ini dapat mendukung integrasi standar internasional terkait CET di Asia Tenggara, termasuk untuk meningkatkan partisipasi pakar dari Asia Tenggara pada kegiatan pengembangan standar internasional. (nda-humas)

 

Galeri Foto: BSN Dukung Pengembangan Standar Critical and Emerging Technology




­