Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN : Pentingnya Kolaborasi dalam Kembangkan SNI

  • Kamis, 09 Mei 2024
  • Humas BSN
  • 498 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) di Indonesia. Standar yang berlaku secara nasional di Indonesia adalah Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Sebelum mengembangkan SNI, lebih optimal berkolaborasi terlebih dahulu dengan calon industri penerapnya, maupun asosiasi yang terkait. Kemudian, persuasi mereka, sehingga SNI dapat dimanfaatkan oleh industri. Dengan demikian, Indonesia bisa bergeser menjadi negara maju yang akan sadar akan pentingnya standar. Serta, SNI yang kita susun itu adalah betul-betul diperlukan oleh masyarakat,” terang Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam Rapat Kerja Kedeputian Pengembangan Standar BSN di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (2/5/2024).

Menurut Kukuh, menyusun SNI merupakan bagian penting tugas Kedeputian Pengembangan Standar. “Penyusunan SNI adalah tanggung jawab lingkup Kedeputian Pengembangan Standar. Dengan jumlah SNI yang disusun sekitar 15 ribuan, maka unit inilah yang paling bertanggung jawab atas apa yang telah dipublikasikan dan dimanfaatkannya SNI tersebut oleh stakeholder,” ujar Kukuh.

Mengusung tema “Kolaborasi Harmonis Pengembangan SNI untuk Meningkatkan Ketersediaan SNI dalam Mendukung Program Prioritas Nasional”, Deputi Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo menambahkan bahwa tantangan ke depan standardisasi adalah adanya harapan konsumen terhadap keberadaan standar.

Tantangan tersebut diantaranya inovasi berkelanjutan, informasi yang jelas dan akurat, kesesuaian lingkungan dan keberlanjutan, kualitas produk atau layanan yang konsisren, perlindungan konsumen, kemudahan perbandingan, keamanan produk, serta kesesuaian lingkungan dan keberlanjutan.

Sehingga, Hendro mengusulkan perlu mengembangkan standar-standar untuk mendukung Environmental, Social, and Governance (ESG). Karena, diperkirakan akan menjadi faktor utama dalam menentukan kinerja perusahaan, nilai merek, dan dampak sosial serta lingkungan perusahaan dalam jangka panjang.

Rapat Kerja Kedeputian Pengembangan Standar BSN yang berlangsung selama dua hari (2-3 Mei 2024) dihadiri oleh seluruh pegawai lingkup Kedeputian Pengembangan Standar. Raker diisi diskusi panel yang mengambil tema terkait klarifikasi grey area uraian tugas unit kerja dengan narasumber Direktur Sistem dan Harmonisasi Pengembangan Standar BSN, Triningsih Herlinawati; serta Direktur Pengembangan Standar Agro Kimia, Kesehatan, dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno.

Selain itu, juga diisi presentasi oleh Tenaga Ahli, Arif Safari dengan tema “Menjadikan reorganisasi DPS sebagai alat ungkit penguatan kinerja lebih optimal” dimoderatori oleh Ketua Tim Kerja Pengelolaan IEC dan Kerja Sama Internasional Lainnya BSN, M Nukman Wijaya BSN; Motivator, Puspitasari Zorawar yang mempresentasikan “Motivasi budaya kerja untuk meningkatkan core value organisasi” dengan moderator Tim Kerja Pengembangan Standar Olahan dan Pengelolaan Codex Indonesia BSN, Widita Kasih Pramita. (nda-humas)

Galeri Foto: Kepala BSN : Pentingnya Kolaborasi dalam Kembangkan SNI