Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Urgensi Standardisasi dalam Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik

  • Kamis, 12 Oktober 2023
  • Humas BSN
  • 1157 kali

Menyadari pentingnya transportasi berkelanjutan, pemerintah Indonesia terus mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), salah satunya dengan penerapan sistem baterai swap untu kendaraan sepeda motor listrik (2W-EV).

Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan National Battery Research Institute (NBRI) mengadakan focus group discussion (FGD) pada Senin (9/10/2023) bertempat di kantor NBRI, Bogor. Acara ini dihadiri beberapa pemangku kepentingan seperti perwakilan dari pemerintahan, industri, lembaga penelitian, dan asosiasi terkait.

Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo sebagai salah satu pembicara dalam FGD tersebut, menerangkan bahwa hingga saat ini BSN telah menetapkan 38 Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai kendaraan listrik, dengan rincian 33 SNI adopsi identik dari standar internasional, dan 5 SNI lainnya mengacu kepada peraturan PBB dan/atau pengembangan sendiri. Sebanyak 11 SNI dari 38 SNI tersebut berkaitan dengan keamanan dan kinerja komponen baterai dan propulsi.

Hendro juga menjelaskan bahwa implementasi standardisasi ekosistem kendaraan motor listrik perlu dilakukan secara bertahap mengingat kondisi saat ini produsen peralatan asli sudah memproduksi kendaraan dan baterai dalam jumlah besar, agar penerapan standar penukaran baterai berjalan lancar dan memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.

Menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), saat ini sebanyak 48 ribu unit kendaraan motor listrik sudah terjual. Namun, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah dalam road map pengurangan emisi karbon, yaitu 13 juta kendaraan motor listrik pada tahun 2030 mendatang.

Hal ini disebabkan karena harga kendaraan motor listrik yang masih cukup tinggi, serta adanya kekhawatiran pengguna terhadap ketidaktersedian Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang sesuai karena tipe dan jenis baterai yang sangat bervariasi.

Oleh karena itu, standardisasi menjadi penting karena beberapa hal, seperti aspek interoperabilitas yang memungkinkan pengguna menukar atau mengisi daya baterai dengan mudah; insfrastruktur pengisian daya untuk memudahkan pengguna untuk menemukan dan memanfaatkan fasilitas pengisian daya; serta keamanan yang dapat memastikan bahwa semua 2W-EV memenuhi persyaratan keselamatan yang sama dan meningkatkan kepercayaan konsumen. (hps/humas)

 

Galeri foto: Urgensi Standardisasi dalam Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik

 




­