Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kemenkop dan UKM Siap Bantu Kadin DKI

  • Kamis, 09 Februari 2012
  • 904 kali
Kliping Berita

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) siap membantu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta dalam memberdayakan produk UKM agar mampu menjadi market leader di kawasan Asia Tenggara

"Ya, kami siap membantu produk UKM di DKI Jakarta menjadi market leader di pasar Asean," kata Menkop dan UKM Syarifuddin Hasan saat mengunjungi kantor redaksi SP dan Grup Berita Satu Media di Gedung Citra Graha Lantai 11. Rabu (8/2). Menkop membenarkan kekhawatiran Kadin DKI, sebab barang-barang impor sudah mulai membanjiri pasar di Jakarta.

Sebelumnya. Kadin DKI khawatir, produk impor terutama dari Tiongkok, kini sudah menguasai pasar-pasar tradisional, masar modem, pedagang kaki lima (PKL), hingga pasar grosir Tanah Abang. Tak hanya produk konsumsi saja yang diimpor, seperti pakaian jadi, barang elektronik, mainan anak, sepatu, kosmetik, makanan dan minuman, tapi juga sayur-mayur, ikan, dan garam.

Jika hal itu tak segera diantisipasi. Kadin DKI khawatir hal itu akan menjadi pembunuh bagi keberadaan produk unggulan UKM. "Pasar domestik Indonesia yang besar, yang selama ini berhasil menjadi tameng krisis, hendaknya jangan di-rajai produk impor. Itu sama saja bunuh diri," kata Ketua Umum Kadin DKI Eddy Kuntadi.

Menkop pun membenarkan sinyalemen itu. Karenanya, Menkop menyatakan dukungan kepada Kadin DKI yang bergiat memperjuangkan nasib anggotanya yang mayoritas kalangan UMKM. Menkop mengakui tingginya serbuan barang impor ditandai dengan posisi negatif neraca perdagangan Indonesia-Tiongkok.

Namun Menkop optimistis, produk UKM di Jakarta mampu bersaing dengan produk Tiongkok. Boleh produk Tiongkok harganya lebih murah. Namun, orang masih memandang kualitas di atas harga. "Artinya, pasar tidak hanya didikte oleh harga produk Tiongkok yang murah, tapi lebih mengutamakan kulitas," kata Menkop.

Contohnya, produk tas pinggang wanita (hand back) buatan Indonesia jauh lebih berkualitas. Melalui Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM telah mengadakanberbagai bentuk promosi untuk membuka pasar di luar negeri.

"Ya tujuannya untuk menguasai pasar di luar, itu karena kita ingin produk lokal mampu menjadi market leader kawasan Asean," kata Menkop yang kemarin didampingi Pj Sekretaris Kemenkop Agus Muharram, Deputi Bidang Pemasaran dan jaringan Usaha Neddy Rafinaldi Halim, Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Chairul Djamhari, serta Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Manusia I Wayan Dipta.

Usulan Kadin DKI

Sebelumnya Kadin DKI mengusulkan perlunya menekan impor barang konsumsi, terutama dari Tiongkok, melalui instrumen nontarif barrier, karantina, dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Eddy Kuntadi mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan branding (merek dagang) yang kuat agar produk lokal bisa dijual. "Bagi kami, Kiat Esemka dapat dijadikan sebagai era kebangkitan nasionalisme ekonomi," katanya.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang juga minta agar pemerintah ikut membantu membuka akses permodalan bagi kalangan UMKM. Soal itu, Kemenkop dan UKM menyatakan siap menjadi menjadi penghubung ke sektor perbankan, agar kalangan UMKM tidak dikenai jaminan kredit Alhasil, setiap pinjaman di bawah Rp 200 juta tak perlu jaminan.

Sumber : Investor Daily, Kamis 09 Februari 2012




­