Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Jelajah SNI Untuk Negeri, Antisipasi Ancaman Produk Luar

  • Kamis, 01 Desember 2011
  • 1044 kali

Pekanbaru (RiauNews).  Semakin terbukanya pasar dunia disebabkan perkembangan globalisasi bisnis, maka peran standar dan penilaian kesesuaian menjadi semakin penting untuk memfasilitasi perdagangan barang dan jasa antar negara, baik di tingkat internasional, regional maupun secara bilateral.


Pemerintah Indonesia melalui Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI), berusaha untuk memfasilitasi standarsiasi barang dan jasa tersebut agar jaminan mutu dan kulatitasnya tetap terjaga sehingga tidak mengecewakan konsumen berdasarkan Standarisasi  Nasional Indonesia (SNI) terkait hal tersebut, BSNI melakukan sosialisasi SNI kepada para pelaku UKM kota Pekanbaru dalam bentuk Workshop bertemakan "Standar dan Perdagangan Global"  yang dilaksanakan di RM Suharti Jl. Riau Pekanbaru, Senin (28/11).


Kepala BSNI Pusat DR. Bambang Setiadi yang memaparkan prihal SNI, mengatakan Indonesia telah menandatangani kesepakatan dibeberapa forum, antara lain di forum ASEAN Free Trade Area, Asia Pacific Economic Coperation (APEC) dan World Trade Organizaton (WTO). Konsekuensi dari penandatanganan kesepakatan tersebut adalah Indonesia terikat untuk melaksanakan pengaturan perdagangan sesuai kesepakatan tersebut.


"Indonesia dituntut untuk senantiasa meningkatkan mutu produk domestiknya agar dapat diterima dipasar internasional dan meningkatkan infrastuktur teknis terkait standar dan penilaian kesesuaian sehingga dapat memfasilitasi perdagangan domestik maupun pasar internasional," ujar Bambang.


Penggunaan standar untuk memenangkan kompetisi sangat jelas terlihat, apalagi lebih kurang 270 perusahaan Cina telah berhasil mendapat Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI. Hal ini merupakan ancaman nyata bagi produsen Indonesia.


Pemerintah melalui BSNI memiliki program Gerakan Nasional Penerapan (GENAP) SNI, yaitu sebagai sebuah upaya mengajak dan menumbuhkan budaya mengutamakan standar dimasyarakat. Gerakan ini dicanangkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada Tanggal 9 November 2010.


"Untuk mengkampanyekan GENAP SNI, BSN melakukan kegiatan "Jelajah SNI Untuk Negeri" di Kota Cirebon, Solo dan Surabaya (Wilayah Jawa), Manado dan Makasar (Wilayah Sulawesi) serta Bandar Lampung, Pekanbaru dan Medan untuk wilayah Sumatera," imbuh Bambang.


Sementara itu, Kota Pekanbaru dipilih karena memiliki produk unggulan yang tangguh seperti karet dan produk sawit yang berkualitas dan mampu ekspor. Namun, tentu tidak semuanya mampu menembus pasar, sehingga diperlukan suatu forum untuk berbagi pengetahuan tentang penerapan SNI.


Workshop Penerapan SNI ISO 9001 bagi UKM Sebagai tulang punggung perekonomian Negara, Usaha Kecil dan Menengah harus diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga konsistensi kualitas produknya. Salah satu kelemahan UKM adalah dibidang manajemen, dimana sering terjadi inkonsistensi kualitas karena tidak adanya pencatatan dan pendokumentasian proses produksinya. Untuk itu, Badan Standardisasi Nasional menyelenggarakan Workshop Penerapan SNI ISO 9001 bagi UKM Riau, yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2011 dan dibuka oleh DR. Bambang Setiadi - Kepala Badan Standardisasi Nasional.

Dalam workshop ini, Instruktur pelatihan Andry Ridhya Prihikmat memberikan pengetahuan bagaimana menyusun sebuah prosedur, instruksi kerja, formulir yang akan digunakan dalam proses produksi UKM. Workshop ini diikuti + 60 UKM di Provinsi Riau Business Gathering Peranan Standar dalam perdagangan global yang begitu penting belum banyak disadari oleh pelaku usaha di Indonesia, padahal kompetisi di pasar global menuntut para pelaku usaha menggunakan standar sebagai acuan. **(ipenfm).


sumber: Riaunews (http://www.riaunews.com/spot/?p=1021#)
Diakses pada tanggal 1 Desember 2011 (Har)




­