Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

260 Perusahaan Cina Kantongi Sertifikat SNI

  • Rabu, 30 November 2011
  • 1115 kali

CIREBON, (PR).- Saat ini, tercatat kurang lebih 260 perusahaan asal Cina telah memiliki sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Artinya, SNI telah menjadi acuan perdagangan, khususnya dalam perdagangan bebas ASEAN-Cina (ACF-TA).

"Jadi, ada hal yang menggembirakan. Namun, hal yang menyedihkan adalah pasar Indonesia tinggal menunggu waktu untuk dibanjiri oleh produk-produk dart negeri tirai bambu tersebut," kata Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyakatan Standardisasi Badan Standar Nasional (BSN), Tisyo Haryono, di sela-sela Bussines Gathering Industri- dalam rangkaian kegiatan "Jelajah SNI untuk Negeri" di Hotel Intan, Kota Cirebon, Minggu (20/11) malam.

Menurut Tisyo, dengan diberlakukannya pasar bebas, produk-produk itu hampir tidak dapat dibendung oleh Pemerintah Indonesia, karena sudah memenuhi syarat dan ketentuan, yaitu memiliki sertifikasi SNI. "Standar adalah sebagai benteng terakhir. Namun, dalam waktu dekat akan bisa dijebol oleh derasnya produk ber-SNI dari Cina itu," katanya menegaskan.

Masih dalam rangkaian kegiatan Jelajah SNI untuk Negeri yang diawali di Cirebon, BSN melakukan kegiatan lokakarya pengenalan SNI ISO 9001, khusus untuk pengusaha atau perajin skala UM KM di wilayah Kota dan Kab. Cirebon. Acara dihadiri sekitar 40 pengusaha UMKM.

Hadir dalam kesempatan tersebut, masyarakat SNI wilayah Jawa Barat yang diwakili oleh A. Bagaswanto. Dalam diskusi, terungkap bahwa sebagian besar pengusaha UMKM mengakui buta tentang SNI. Informasi mengenai SNI sangat minim di Cirebon, sehingga mereka kesulitan untuk mengetahuinya.

Meskipun demikian bukan berarti para pengusaha UMKM patah arang, dengan adanya lokakarya tersebut, mereka sangat berminat untuk mendapatkan sertifikasi SNI untuk produk yang dihasilkanm, 1 Sebagai instruktur lokakarya Pengenalan SNI ISO 90012008 adalah Budi Triswanto dari BSN dan. Nugroho dari MASTAN Jawa Barat.


Dalam materi yang disampaikanadalah bagaimana membuat sistem manajemen mutu sederhana, yang biasa digunakan dalam kegiatan produksi. Selain itu, disimulasikan pula bagaimana cara membuat panduan sistem mutu dengan cara berkelompok. Sosialisasi SNI yung dilakukan BSN melalui kegiatan jelajah SNI untuk Negeri, diawali dari Kota Cirebon. Kegiatan yang difokuskan untuk kalangan IM KM ini dilakukan di delapan kota yakni Cirebon, Solo, Sidoarjo, Bandar Lampung, Pekan Baru, Medan, Makassar, dan Manado.


Rangkaian acara di Kota Cirebon, tim Jelajah SNI melakukan pertemuan dengan kalangan bikers, city rolling, serta lokakarya SNI ISO 90012008 untuk UM KM", dan Business Gathering Industry. (A-146)."*


sumber: Pikiran Rakyat; Edisi 22 Nopember 2011
(diakses tanggal 1 Desember 2012-Har)




­