Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Jelajah SNI 2011 Sambangi Riau, BSN Sosialisasikan Pentingnya Standardisasi

  • Selasa, 29 November 2011
  • 832 kali
Kliping Berita

Banyak produk dalam negeri tersingkir dari pasar karena tidak standar. Untuk itulah Jelajah SNI 2011 datang ke Riau bersama BSN untuk mensosialisasikan pentingnya standarisasi produk.

Riauterkini-PEKANBARU- Setelah melakukan roadshow “Jelajah SNI 2011” ke beberapa kota di Indonesia seperti Cirebon(Jawa Barat), Solo(Jawa Tengah), Surabaya(Jawa Timur), Makassar dan Manado(Sulawesi) serta Lampung, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Senin(28/11/11) turut pula menyambangi Riau. Kegiatan ini digelar dalam rangka bulan mutu nasional 2011 yang jatuh setiap bulan November.

Kegiatan sehari penuh yang telah dimulai sejak pagi hingga malam hari ini meliputi, kopi darat dengan para bikers Pekanbaru dalam mensosialisasi pentingnya gerakan penggunaan helm ber-SNI, mengedukasi publik dengan membagi-bagikan brosur tentang produk SNI, mengadakan sosialisasi dengan para pelaku Usaha Kecil Menengah(UKM) di Pekanbaru dalam hal mengupas pentingnya SNI dan pada malam harinya mengadakan diskusi dengan para pengusaha besar Pekanbaru.

Ketua BSN, Dr Bambang Setiadi di depan para pelaku UKM mengungkapkan, Standar Nasional Indonesia (SNI) sangat penting bagi UKM agar dapat meningkatkan produknya sehingga mampu bersaing di pasar global. Hal ini disampaikannya ketika menjadi pembicara dalam pertemuannya dengan para pelaku UKM di rumah makan Ayam Goreng Suharti Nomor 38-40 Pekanbaru.

Diuraikannya, standardisasi menjadi sangat penting karena saat ini dunia terbagi dalam beberapa kawasan perdagangan seperti ASEAN, MEE, APEC, NAFTA dan lain sebagainya. Dan setiap kawasan-kawasan tersebut mempunyai kerjasama standardisasi.

Oleh sebab itu, sebutnya, yang dilakukan BSN disini adalah untuk menjelaskan kepada UKM di Pekanbaru, langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam upaya agar dapat bersaing di tingkat Internasional. Ada sepuluh langkah yang harus diterapkan dan dengan sepuluh langkah ini diharapkan kedepannya muncul lah budaya standar yakni budaya menghargai mutu. Sehingga misi BSN hari ini, mampu membuat UKM di Riau berminat dengan standardisasi, mengerti dengan standardisasi lalu mewujudkannya.

“Harapan saya ke depan, di seluruh Riau ada standardisasi dan budaya standar. Dan ketika masyarakat tertib, mengerti akan pentingnya standar, maka dari hal-hal yang kecil niscaya akan menuju ke hal-hal yang lebih besar seperti standar berlalu lintas dan membuang sampah. Sehingga Riau mampu menjadi pintu gerbang dalam berhadapan dengan negara Singapura, “tukasnya bersemangat.

“Saat menggelar acara yang dihadiri sekitar 60 orang pelaku UKM, saya terkejut ada seorang ibu di Pekanbaru yang memproduksi keripik jangkrik. Saya sudah keliling dunia, baru ini saya temukan. Sepuluh langkah yang saya suruh terapkan, sudah mulai di praktekkannya. Saya harap, Ibu Sri dapat bekerja sama dengan universitas dalam melakukan uji produk, “simpulnya.

Selanjutnya, sosialisasi pentingnya standardisasi ternyata tak terbatas hanya untuk pelaku usaha kecil menengah. Mengusung tema “standar menuju ekspor”, pada malam harinya, BSN juga mengadakan pertemuan dengan puluhan para pengusaha besar di Riau di rumah Makan Ayam Goreng Suharti.

Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga selesai ini diisi diskusi dan bincang-bincang santai dengan narasumber Kepala BSN, Dr Bambang Setiadi, Rektor Universitas Islam Riau(UIR), Prof Dr Detri Karya yang mewakili akademisi, Direktur Eksekutif Kadin Riau, Moh Erwan, Ketua Masyarakat Standardisasi (MASTAN)Riau, Syafrizal.

Dalam diskusi tersebut terkuaklah bahwa standardisasi tidak hanya terbatas hanya pada helm saja yang kerap di dengar dan diterapkan helm ber-SNI bagi pengendara sepeda motor. Ternyata SNI cakupannya sangatlah luas. Segala macam produk seperti makanan, batik, rotan harus punya standardisasi. Karena sesungguhnya SNI sebenarnya sebuah elemen penting sebagai ukuran standar minimum kualitas bagi pelaku usaha ketika memproduksi barang. SNI juga menjadi kunci utama jika perusahaan lokal ingin bersaing dengan perusahaan asing dalam pemasaran produknya.

Kegiatan ini didukung dan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Provinsi Riau dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Masyarakat Standardisasi Indonesia(MASTAN) Riau.***(Put)

Sumber : Riauterkini.com, Selasa 29 November 2011.
Link : http://riauterkini.com/usaha.php?arr=41517




­