Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pengusaha Resah Renegosiasi AFC-TA Buntu

  • Jumat, 08 April 2011
  • 1328 kali
Kliping Berita

JAKARTA (BB)  – Kekawatiran renegosiasi 228 pos tariff dalam liberalisasi pasa Asean-China mengalami kebuntuan, mulai menjadi momok kalangan pengusaha di Indonesia. Sejumlah pihak, mendesak agar Pemerintah mampu mengoptimalkan pengawasan dan rekalkulasi efektivitas Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dikemukakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofian Wanadi,  pemerintah harus mempercepat upaya-upaya pencegahan jangka pendek apabila proses renegosiasi itu menemui jalan buntu.

Terutama, sambung Wanadi, pengetatan SNI wajib industri untuk mengurangi dampak membanjirnya produk manufaktur China. Dari ribuan produk industri, hanya sekitar puluhan produk yang telah ber-SNI.

“Selain SNI, pemerintah harus segera menurunkan tingkat suku bunga kredit dari sekitar 17% menjadi sekitar 10%. Ini akan membantu para pengusaha saat memasuki era pangsa pasar bebas Asean-Chinan nanti,” tandasnya.

Menurutnya, Kementerian Perdagangan juga harus lebih agresif merespons keluhan pengusaha jika terjadi dugaan dumping. Semua pihak secara bertahap juga harus berkomitmen menurunkan high cost economy.

Terkait dengan progres renegosiasi ACFTA, ungkapnya, pemerintah diam-diam telah berangkat ke China untuk melakukan proses awal renegosiasi.

"Saya tahu siapa saja tim pemerintah yang berangkat ke sana. Namun, proses renegosiasi ini memakan waktu lama dan perlu ada upaya ekstra keras agar China melunak terhadap keinginan kita," lanjutnya.

Peran TPI

Secara terpisah, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady membantah upaya renegosiasi ACFTA menemui jalan buntu. "Siapa bilang? Renegosiasi tetap jalan," katanya.

Edy menjelaskan langkah renegosiasi dan peningkatan daya saing merupakan bagian dari tugas Tim Penguatan Industri (TPI) meskipun pendekatan dua masalah tersebut berbeda-beda.

Menurut dia, khusus untuk isu domestik dalam rangka penguatan daya saing ada tiga strategi yang ditetapkan pemerintah yaitu strategi pengamanan pasar domestik, penyelesaian isu-isu domestik dan penguatan ekspor.

Anggota Tim Penguatan Industri dari perwakilan Kadin Indonesia Franky Sibarani mengatakan saat ini yang dilakukan oleh pemerintah termasuk melalui tim adalah tetap fokus pada upaya renegosiasi dan peningkatan daya saing.

Sumber : BudiBach.com, Jumat 8 April 2011
Link:http://budibach.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=183:pengusaha-resah-renegosiasi-afc-ta-buntu&catid=20:reportase&Itemi




­