Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

” SNI untuk alat kesehatan sangat penting dan mendesak”

  • Rabu, 12 Desember 2007
  • 6393 kali

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengharapkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama kalangan produsen alat kesehatan untuk segera menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk tersebut. Keberadaan SNI alat kesehatan dinilai penting dan mendesak untuk melindungi industri di dalam negeri dari serbuan produk impor.  BPPT mencatat volume perdagangan alat kesehatan dalam 10 tahun terakhir masih didominasi produk impor yang pertumbuhan pasarnya berkisar 49,5% per tahun.Menurut Erzi Agson Gani, Kepala Balai Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomatisasi (MEPPO) BPPT, sebenarnya untuk menguasai pasar alat kesehatan di dalam negeri, industri domestik tidak perlu mengikuti standar yang berlaku di negara lain, tetapi cukup dengan SNI. Alasannya, standar internasional belum tentu sesuai dengan karakteristik di Indonesia, misalnya, produk yang digunakan di kawasan Eropa yang temperaturnya dingin tentu tidak sesuai dipakai di negara tropis seperti Indonesia.Namun, Sekjen Asosiasi Produsen Peralatan Kesehatan Indonesia (Aspaki) Ade Tarya Hidayat mengakui, persoalan standar dan sistem sertifikasi alat kesehatan di Indonesia masih lemah. Menurutnya, persoalan rendahnya daya saing alat kesehatan produksi dalam negeri tidak terbatas pada sertifikasi standar saja, tetapi juga preferensi konsumen alat kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas, yang lebih memilih produk impor.
(dnw/re write artikel Bisnis Indonesia, rabu 12 Desember 2007 halaman T8) 




­