Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN dan DAkkS Diskusikan Implementasi Akreditasi Digital di Indonesia dan Jerman

  • Rabu, 04 September 2024
  • Humas BSN
  • 186 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Badan Akrditasi Jerman, Deutsche Akkreditierungsstelle (DAkkS) menggelar kegiatan “Exchange on The Implementation of Digital Accreditation Systems in Indonesia and Germany” pada Selasa (3/9/2024) di Kantor BSN, Jakarta. Kegiatan ini digelar dalam rangka Dialog Bilateral Indonesia-Jerman mengenai Infrastruktur Mutu yang bertujuan untuk berbagi informasi mengenai implementasi dan pemanfaatan teknologi digital saat ini dalam sistem akreditasi kepada otoritas dan pemangku kepentingan terkait.

BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) berperan sebagai Badan Akreditasi Nasional yang memastikan kompetensi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) melalui proses akreditasi. Digitalisasi dalam proses akreditasi telah dilakukan KAN melalui KAN-Management Information System (KAN-MIS). Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Akreditasi BSN, Wahyu Purbowasito dalam sambutannya.

Head of Global Project Quality Infrastructure in Indonesia, Céline Becker menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Work Plan 2023-2024 dari “Joint Declaration of Intent (JDoI) on Bilateral Dialogue regarding Quality Infrastructure” antara Indonesia dan Jerman. Program ini bertujuan untuk saling mempelajari sistem Infrastruktur Mutu di Indonesia dan Jerman untuk melihat kesamaan ataupun perbedaan serta bagaimana kita bisa bekerja sama untuk mengembangkan sistem Infrastuktur Mutu dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) atau German Agency for International Cooperation bertindak sebagai koordinator.

Dalam kesempatan ini, Advisor for National and International Accreditation Policy-DAkkS, Sabine Reinkober memaparkan terkait Simbol Akreditasi Digital yang telah diterapkan di Jerman. Sabine mengungkapkan, sistem ini dikembangkan untuk mengatasi tantangan digitalisasi dalam infrastruktur mutu dengan mengembangkan perangkat Infrastruktur mutu digital yang dapat dioperasikan bersama Sertifikat Kalibrasi Digital yang dikeluarkan oleh Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) dan Simbol Akreditasi Digital oleh DAkkS.

Sementara itu, Direktur Sistem dan Harmonisasi Akreditasi BSN, Sugeng Raharjo menjelaskan lebih dalam tentang penerapan dan pengembangan sistem digital akreditasi di Indonesia. Sugeng mengatakan, Pada tahun 2024 ini, BSN akan menambahkan fitur lisensi simbol akreditasi di KAN-MIS yang diharapkan dapat terintegrasi dengan sistem IAF Cert. Selain itu, KAN MIS Ver.2.1 dikembangkan kembali sebagai evaluasi ulang sistem KAN MIS Ver.2.0.

Menurut Sugeng, keuntungan penerapan Sistem Aplikasi Akreditasi secara online diantaranya adalah mengurangi dokumen fisik, meningkatkan efisiensi waktu, efisiensi biaya, serta dengan sistem digital akan memudahkan arsip yang terkontrol.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai unit kerja di BSN dan juga perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Kepala Biro Manajemen Kinerja Organisasi dan Kerja Sama BSN, Anna Melianawati dan Direktur Akreditasi Laboratorium BSN, Agustinus Praba Drijarkara.(tyo-humas)

 

Galeri Foto: BSN dan DAkkS Diskusikan Implementasi Akreditasi Digital di Indonesia dan Jerman