Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kolaborasi Kemenkop UKM dan BSN Wujudkan Pendamping Penerapan SNI yang Kompeten

  • Jumat, 30 Agustus 2024
  • Humas BSN
  • 202 kali

Pentingnya standardisasi dan sertifikasi produk untuk ekspor merupakan hal yang perlu menjadi perhatian bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Riau, Riki Rionaldi saat membuka acara "Capacity Building Class Kampus UKM Tahun 2024" di Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (26/8/2024).

Acara ini digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang bertujuan untuk memperkuat daya saing UKM di tingkat nasional maupun internasional. Pembukaan acara ini juga turut dihadiri Asisten Deputi Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Rhenaldy, Direktur Penguatan Penerapan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian BSN, Nur Hidayati, serta Tim mentor dari BSN.

Riki juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam membangun fasilitator UKM di tingkat provinsi dan kota, terutama di Kepulauan Riau, yang memiliki 2.480 pulau, yang memiliki potensi produk UKM yang besar. Ia menekankan bahwa tingginya jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke beberapa provinsi seperti Kepulauan Riau, Bali, dan Daerah Khusus Jakarta, membuat pelaku usaha perlu menerapkan standar produk yang ketat agar para wisatawan dapat memilih produk yang aman dan berkualitas.

Sementara itu, Rhenaldy mengungkapkan bahwa Kemenkop UKM ingin terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi UKM agar bisa semakin naik kelas. Oleh karena itu Kemenkop UKM menggandeng BSN untuk bersinergi dalam pengembangan SDM melalui Program Kampus UKM.

“Pada semester II di tahun 2024 ini diawali dengan peningkatan kompetensi SDM dari para pendamping UKM untuk mendampingi UKM agar bisa menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Untuk itu melalui Kampus UKM ini diselenggarakan Training of Trainers (ToT) Pendamping UKM dalam Penerapan SNI,” ujar Rhenaldy.

Dalam kesempatan ini, Nur Hidayati menyampaikan keynote speech bertajuk “Kebijakan Standardisasi Nasional, Tujuan, dan Manfaat Penerapan SNI”. Dalam paparannya, Nur menjelaskan kebijakan standardisasi dalam skala nasional dan proses standarisasi pada tingkat global.

Menurut Nur, pembinaan UKM butuh kolaborasi semua stakeholder, baik pemerintah pusat maupun daerah. BSN pun mengapresiasi langkah Kemenkop UKM dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk membantu memfasilitasi terselenggaranya ToT Pendamping UKM bidang penerapan SNI.

“Harapannya, dengan penerapan SNI mampu menjamin keamanan bagi pelaku usaha maupun konsumen,” kata Nur.

Sebelumnya, rangkaian ToT Pendamping Penerapan SNI juga telah dimulai secara online. Pelatihan penerapan SNI produk pangan berlangsung pada 15-16 Agustus 2024 dan pelatihan produk non-pangan pada 20-21 Agustus 2024 lalu. Pelatihan ini melibatkan lebih dari 150 fasilitator dari berbagai wilayah di Indonesia.

Puncak dari kegiatan ini adalah ToT yang diadakan di Batam pada 26-28 Agustus 2024, yang melibatkan 30 fasilitator terpilih. Peserta mengikuti simulasi bagaimana menjadi pendamping UKM khususnya dalam penerapan SNI. Pelatihan ini dipandu oleh Tim Mentor dari BSN antara lain Muti Sophira Hilman, Tegar Ega Pragita, dan Nandaroose Rucky Prasetyaning Galih, yang merupakan Analis Standardisasi dari BSN.

Kampus UKM dan ToT Pendamping UKM dalam Penerapan SNI menjadi tonggak penting dalam upaya pengembangan UKM di Indonesia, khususnya dalam mempersiapkan pelaku usaha untuk menghadapi tantangan global dan memastikan bahwa produk-produk UKM memenuhi standar.(ppspk/red:ria-humas)

Galeri foto: Kolaborasi Kemenkop UKM dan BSN Wujudkan Pendamping Penerapan SNI yang Kompeten