Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pemerintah Selidiki Dugaan Dumping Pipa Gas

  • Jumat, 09 Juli 2010
  • 1275 kali
Kliping Berita

JAKARTA - Kementerian Perindustrian sedang menyelidiki kemungkinan praktek dumping produk pipa gas, yang diimpor dari Cina setelah munculnya laporan dari asosiasi bahwa produk Negeri Panda dijual sangat murah ketimbang produk dalam negeri. "Sedang saya selidiki. Jangan sampai ada praktek dumping di situ," kata Menteri Perindustrian Muhammad Sulaiman Hidayat di Jakarta kemarin.

Hidayat menjelaskan, murahnya pipa gas Cina ada kemungkinan lantaran produk tersebut merembes secara ilegal ke pasar domestik. Atau produk itu tak sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI). Itu sebabnya, Kementerian Perindustrian berniat menerapkan jaring pengaman atau safeguard perihal impor pipa gas sehingga para pengusaha lokal bisa bersaing.

Soal keluhan itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Edward Pinem mengaku tidak heran. Hal tersebut sudah menjadi persoalan industri pipa baja sejak dulu. Tambahan pula, nyaris separuh pipa baja yang didatangkan ke Indonesia diproduksi oleh Cina. "Sisanya baru berasal dari negara-negara lain," kata Edward, tanpa memerinci volume impor pipa gas itu.

Menurut dia, impor pipa gas, yang diperkirakan lebih murah hingga 40 persen ketimbang produk lokal, cenderung membuat industri baja nasional tak berkembang. Pasalnya, proyek-proyek yang didanai asing membeli kebutuhan pipa gas dari luar negeri atau negara asal pemberi dana. "Padahal produsen dalam negeri juga berharap mendapatkan pasar dari proyek ini," katanya.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Anshar Bukhari mengatakan, pemberlakuan sertifikat SNI menjadi alternatif perlindungan untuk produk nasional. Saat ini pangsa Cina naik menjadi 30 persen dari sebelumnya 26 persen. "Pangsa pasar Cina kian meningkat dan berpotensi mengalahkan ceruk pasar baja domestik," katanya.

KARTIKA CANDRA

Sumber : Koran Tempo, Jumat 9 Juli 2010, hal. A14.




­