Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Level Up Kualitas Industri Gim Indonesia dengan SNI

  • Rabu, 19 Juni 2024
  • Humas BSN
  • 1727 kali

Standardisasi yang bertujuan guna memberikan perlindungan kepada produsen, konsumen, tenaga kerja serta masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup, turut berkontribusi di dalam pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, termasuk sub-sektornya yaitu gim.

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah dalam Webinar Level Up Industri Gim, pada Rabu (19/6/2024), menyampaikan, “BSN menyediakan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diadopsi dari standar internasional yang dapat dijadikan acuan pengembangan produk-produk gim, termasuk dalam konteks sebagai panduan untuk menerapkan keamanan dari potensi peretasan data perangkat lunak, sehingga bisa menjadi tool bagi studio gim Indonesia untuk level-up kualitas gim nasional dengan penerapan SNI ini.”

SNI ISO/IEC 25010:2011 Rekayasa perangkat lunak dan sistem — Persyaratan dan evaluasi mutu perangkat lunak dan sistem serta SNI ISO/IEC TR 29110 Series terkait Rekayasa perangkat lunak dan sistem - Profil siklus hidup untuk Entitas Sangat Kecil dapat dijadikan acuan bagi para pelaku usaha termasuk UMKM di sektor gim untuk mengembangkan produknya.

Lebih lanjut, Zakiyah menyampaikan bahwa gim berpotensi sebagai wadah untuk mendidik generasi muda Indonesia dengan memasukkan nilai-nilai budaya nasional seperti kepemimpinan guna menunjang visi Indonesia Emas 2045.

“Sejatinya penerapan SNI guna menjamin keamanan juga kenyamanan pengguna termasuk bagi para gamers, sehingga hal-hal negatif dari penggunaan gim dapat direduksi,” tambahnya.

Berbicara mengenai pengembangan industri gim nasional, Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional menjadi pedoman bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan sektoral dan tindak lanjut Program Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional sesuai dengan kewenangannya.

“Melalui Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 mendorong percepatan pengembangan industri gim nasional. Diharapkan dengan adanya peningkatan kualitas industri gim nasional, kedepannya diharapkan dapat menguasai pasar domestik juga global,” ungkap Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Odo RM Manuhutu dalam kesempatan yang sama.

Dari segi inovasi juga kreativitas, Odo berpesan agar para pelaku gim nasional kedepannya dapat mengembangkan produk gim dengan memuat nilai-nilai Indonesia termasuk mendesain avatar dengan karakter wajah orang Indonesia.

Lebih detail, Anggota Komite Teknis SNI 35-01 dan 35-04 Teknologi Informasi dan Keamanan Informasi, Zaenal Arifin turut menyampaikan terkait proses pengembangan gim yang mana memerlukan proses yang kompleks, agar berhasil di dalam pengembangan gim dengan kualitas baik. Selain itu, pengembang gim harus mempertimbangkan dan mengeksplorasi semua dimensi terkait serta membahasnya dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat.

“Dalam rangka menghasilkan gim yang berkualitas, pasti melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapan tersebut sebaiknya distandardisasi, agar metodologi pengerjaannya berjalan secara sistematis,” imbuhnya.

Dalam pemaparannya, Zaenal merekomendasikan untuk menerapkan SNI ISO/IEC TR 29110 Series bagi perusahaan-perusahaan gim yang baru berkembang atau dikenal dengan istilah Very Small Entities (VSE).

“Dengan adanya standardisasi dapat mengurangi kegagalan dalam memproduksi produk gim. Melalui penerapan standar tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi, mengevaluasi sekaligus meningkatkan kualitas produk termasuk sistem berdasarkan standar yang diakui secara global,”  jelasnya.

Zaenal turut merekomendasikan penerapan SNI ISO/IEC 25010:2011 untuk meningkatkan keamanan aksesibilitas penggunaan gim dari potensi peretasan piranti lunak juga meminimalisasi adanya error atau bug pada produk gim.

Software tidak terlepas dari bug atau error, untuk itu penerapan standardisasi untuk meminimalisasi hal tersebut melalui proses pengujian. Standardisasi juga bermanfaat untuk memastikan proses pengembangan, pengelolaan produk serta sistem yang dilakukan secara baik untuk meningkatkan daya saing juga pangsa pasar,” pungkasnya.

Webinar yang berjalan secara interaktif ini, memfasilitasi tanya jawab seputar pengembangan produk gim nasional antara Narasumber dengan para Peserta. Untuk memperoleh pembimbingan penerapan SNI dari BSN termasuk produk gim dapat mengakses tautan https://s.id/PengajuanBimbinganSNI, serta untuk melakukan self-assessment Penerapan SNI ISO/IEC TR 29110 dapat mengakses tautan https://s.id/gapsni29110. (PjA – Humas)