Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Seminar Nasional BSN: SPK Dukung ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan

  • Senin, 12 Juni 2023
  • 877 kali

Dalam rangkaian kegiatan Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Peranan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dalam Mendukung ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan (Epicentrum of Growth)”, pada Senin (12/6/2023) di Yogyakarta. 

Berkaitan dengan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, Negara-negara Anggota ASEAN selalu mengikuti berbagai perkembangan di tingkat global, termasuk mengenai kemajuan teknologi yang terkait dengan standardisasi, "Mengacu dari arahan Bapak Presiden saat KTT ASEAN ke-42 baru-baru ini di Labuan Bajo, diperlukan komitmen dan penguatan dalam kerja sama ekonomi untuk mencapai tujuan ASEAN sebagai bangsa yang kuat dan mandiri," ungkap Kepala BSN, Kukuh S. Achmad, saat membuka secara resmi Seminar Nasional BSN. 

ASEAN telah bersepakat, lanjut Kukuh, untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan berkontribusi pada rantai pasok global, termasuk komitmen Negara-negara Anggota ASEAN dalam meningkatkan konektivitas transaksi digital lintas negara. 

Oleh karena itu, tugas penting bagi ASEAN Consultative Committee for Standard and Quality (ACCSQ) juga Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 untuk mengoptimalkan SPK ke dalam inisiatif yang berpotensi meningkatkan ekonomi yang berbasis pada program-program Sustainable Development Goals (SDGs). 

Lebih lanjut, BSN sebagai focal point ACCSQ mengemban mandat dalam menyusun “Roadmap of ASEAN Harmonized Standard to Support SDGs” yang merupakan salah satu dari 16 Priority Economic Deliverable (PED) Indonesia dalam Keketuaannya di ASEAN tahun ini. 

Sementara itu, perkembangan Standards, Technical Regulations, and Conformity Assessment Procedures (STRACAP) di ASEAN saat ini cukup pesat. Dalam mendukung pencapaian ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint 2025, saat ini ASEAN sudah mengesahkan empat Mutual Recognition Agreements (MRA) yaitu masing-masing di sektor peralatan elektrik dan elektronik; farmasi; otomotif dan pangan olahan. Kemudian dua directives, masing-masing di sektor kosmetik dan peralatan medis. Serta terdapat 33 panduan atau guidelines, masing-masing di bidang obat tradisional (10), suplemen kesehatan (10), farmasi (1), pangan olahan (9), kosmetik (2), dan peralatan elektrik dan elektronik (1). 

"Dibentuknya ACCSQ pada tahun 1992, bertujuan untuk menyusun kebijakan di bidang STRACAP guna memfasilitasi perdagangan melalui free flow of goods and services di seluruh wilayah ASEAN yang sejalan dengan aspek perlindungan kesehatan, keselamatan maupun lingkungan," ungkap Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah.

ACCSQ mendukung pengembangan infrastruktur mutu dan mengurangi hambatan perdagangan melalui harmonisasi standar internasional dan regulasi teknis serta keberterimaan hasil penilaian kesesuaian. Saat ini ACCSQ telah mengharmonisasikan 332 standar dari 6 sektor dimana 291 diantaranya telah diadopsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI). Keenam sektor tersebut adalah barang elektronik, otomotif, pangan, farmasi, kosmetik, dan peralatan medis. Selain itu, terdapat standardisasi efisiensi energi dan terbarukan, juga Revolusi Industri 4.0. 

Sumber Daya Alam (SDA), demografi, hingga infrastruktur mutu yang dimiliki Indonesia menjadi modal strategis bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin di ASEAN. Pemanfaatan Free Trade Agreement (FTA) dapat memaksimalkan akses produk termasuk dari UMKM Indonesia ke pasar global dan terciptanya ekosistem rantai pasok yang memadai. 

Turut hadir sebagai Narasumber dalam Seminar, Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Matheus Hendro P; Pembina Industri Muda Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Agustinus Abdillah; serta Assistant Director for Standards and Conformance Division ASEAN Secretariat, Isagani C. Erna. 

Kedepannya, koordinasi yang saling sinergi antar Kementerian/Lembaga hendaknya dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya mendukung ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan (Epicentrum of Growth). (PjA - Humas) 

 

Galeri Foto: Seminar Nasional BSN: SPK Dukung ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan




­