Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Temu Pimpinan BSN dengan Media Massa

  • Jumat, 05 Oktober 2007
  • 1867 kali
 

Menyadari bahwa peran pers sebagai agen edukasi peningkatan awareness dan pengetahuan masyarakat terhadap perkembangan lingkungan dan tantangan yang harus dipilih adalah sangat penting, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan acara Silaturahmi dan Diskusi Standardisasi bagi kalangan media massa/pers di Jakarta pada 4 Oktober 2007.


Dalam acara yang dihadiri oleh para wartawan dari berbagai media ibukota dan daerah, Kepala BSN Ir. Iman Sudarwo menerangkan tentang manfaat dan pentingnya standar kepada kalangan media massa. Kepala BSN mengingatkan bahwasannya membuat sebuah standar itu diperlukan biaya yang cukup mahal dan waktu yang tidak sedikit. Sangat disayangkan, apabila standar yang telah dibuat hanya akan menjadi sebuah dokumen yang kemudian disimpan sebagai dokumentasi namun tidak dimanfaatkan oleh pelaku pasar yang berkepentingan. Dalam hal ini, standar tidak memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan termasuk produsen dan konsumen.


Di lain pihak, terkadang kita tidak menyadari bahwa sebenarnya dalam kehidupan keseharian kita telah menggunakan produk yang berstandar. Ukuran baju M, L, atau XL adalah sebuah contohnya.


Pada perdagangan internasional, dengan ditandatanganinya perjanjian GATT-TBT WTO pada tahun 1994 membuat negara-negara mulai menekan hambatan tarif bagi perdagangan ekspor impornya. Kebijakan hambatan tarif tersebut akan menjadi tidak berarti apabila persolan standar menjadi masalah bagi negara yang akan melakukan ekspor. Sebagai contoh, seorang eksportir akan menanggung biaya yang lebih besar karena produk yang diekspor belum dapat dijamin bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh negara tujuan ekspor. Eksportir tersebut, harus menanggung biaya sandar di pelabuhan yang lebih lama (karena menunggu proses inspeksi), biaya penyimpan gudang yang lebih tinggi, serta biaya pelaksanaan inspeksi itu sendiri.


Oleh sebab itu, BSN merasa bahwa pemahaman masyarakat mengenai standardisasi perlu edukatif secara intensif tanpa harus menunggu datangnya masalah. Untuk mewujudkan ini, tentunya memerlukan kerjasama dengan semua pihak salah satunya dengan media massa/pers.


BSN berharap, sejauh itu memungkinkan bagi media massa diharapkan media massa dapat mengangkat isu mengenai standar, regulasi teknis, perdagangan, maupun keselamatan. Tujuannya tidak lain adalah agar kesadaran masyarakat akan standar dapat meningkat, orang yang menggunakan standar akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, serta pasar semakin menjadi tertib dan semakin mendapatkan kepercayaan bagi produsen dan konsumen. (dnw/humas)




­