Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan Tinggi Berbasis SNI ISO 21001:2018

  • Senin, 27 April 2020
  • 9578 kali

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI baru saja yang menetapkan kebijakan #MerdekaBelajar. Salah satu poin pentingnya adalah setiap penyelenggara pendidikan harus berfokus pada pemenuhan tuntutan dunia kerja (pemanfaat lulusan pendidikan), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global dengan tetap berpijak pada kearifan lokal Indonesia. Think globally, act locally.

Untuk itu, diperlukan pengelolaan institusi pendidikan yang berorientasi terhadap kualitas, baik kualitas materi (bahan ajar), tenaga pendidikan maupun sistem manajemen pendidikan mulai dari penerimaan sampai outcome kelulusan peserta didik. Sistem manajemen yang saat ini jadi trend diacu oleh institusi pendidikan global adalah ISO 21001:2018 yang telah diadopsi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjadi SNI ISO 21001:2018 (Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan).

 

Melalui media daring (online), BSN berhasil menyelenggarakan webinar "Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan Tinggi Berbasis SNI ISO 21001:2018". Acara yang disiarkan livestreaming di kanal sosial media BSN ini diikuti oleh sekitar 500 peserta dari 151 organisasi (Perguruan Tinggi, KKP, Kemristek/BRIN, KEMENAG dan Lembaga Sertifikasi) merata dari Aceh hingga Wakatobi dan Ambon.

 

Dr. Zakiyah, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN berharap Perguruan Tinggi dapat menerapkan SNI ISO 21001:2018 sebagai salah satu acuan dalam mengelola pendidikan karena mengacu ke standar global. BSN sampai saat ini juga telah menggandeng 62 perguruan tinggi salah satu tujuannya untuk meningkatkan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Indonesia.

Materi SNI ISO 21001:2018 dibawakan oleh Dr. Muhammad Rosiawan, dosen pegiat atau militan yang mengampu mata kuliah standardisasi, salah satu penulis/kontributor Buku SNI ISO 9001:2015 yang diterbitkan BSN. Menurut Rosiawan, ISO 21001:2018 yang merupakan hasil konsensus yang dikembangkan oleh ISO melalui ISO/PC 288 beranggotakan 86 pakar pendidikan dan manajemen dari 39 negara.

 

Sebagai kelompok ISO Management System Standards (MSS) atau standar sistem manajemen, penerapan SNI ISO 21001 dapat diintegrasikan dengan standar sistem manajemen lain, seperti SNI ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), SNI ISO 45001 (Sistem Manajemen K3) termasuk peraturan yang berlaku di sebuah negara, seperti 24 SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) yang berlaku wajib di Indonesia. Struktur standar seperti ini disebut sebagai High Level Structure (HLS) atau struktur tingkat tinggi Jelas Doktor Bidang Sistem Mutu dan Manufaktur ITS ini.

 

Kebermanfaatan penerapan SNI ISO 21001:2018 diperkuat dengan 5 konsep utama yang menjadi "ruh" di semua MSS ISO. Kelima konsep utama tersebut diantaranya Pemikiran Berbasis Risiko; Pendekatan Proses; Siklus Plan-Do-Check-Act; Prinsip-prinsip Manajemen; dan Struktur Tingkat Tinggi. Terang Dosen yang juga menjabat Ketua Masyarakat Standardisasi DPW Jatim ini.

Karena nature atau fitrah pendidikan adalah membangun manusia dan ini yang membedakan pendidikan daripada MSS lain yang lebih lekat penerapannya di institusi bisnis (profit oriented). Maka prinsip SNI ISO 21001:2018 diperkuat dengan prinsip tambahan yakni Kepimpinan visioner, Tanggung jawab sosial, Aksesibilitas dan pemerataan, perilaku etis dalam pendidikan serta keamanan dan perlindungan data. Lanjut Rosiawan yang juga aktif sebagai lead auditor/auditor serta trainer untuk SNI ISO 9001, SNI ISO 14001, SNI ISO 50001, dan PAS 99 (Integrated Management System).

 

Meski hanya berlangsung 3 jam, acara yang dimoderatori oleh Nur Hidayati, Kepala Subdit. Fasilitasi Pelaku Usaha ini mendapat respon yang positif dari peserta diantaranya harapan akan ada sesi atau materi lanjutan, ingin dibimbing untuk menerapkan SNI ISO 21001 termasuk materi SNI ISO lain yang ditayangkan secara daring ini. Saat berita ini ditulis, tayangan (rekaman) di salah satu kanal sosial media sudah ditayangkan 1800 kali, 791 inetarksi dan 232 komentar serta 5.848 orang dijangkau. Bagi Bapak/Ibu yang ingin mengakses materi dan rekaman dapat mengunjungi https://s.id/paham21001 . (Har)

 




­