Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Dukung Kedaulatan Laut & Poros Maritim Indonesia, BSN Perkuat Partisipasi dalam ISO Technical Committee 8

  • Rabu, 01 Maret 2017
  • 4341 kali

Technical Committee  8 of International Organization for Standardization (ISO TC 8) merupakan komite teknis yang bertanggung jawab dalam perumusan Standar Internasional di bidang perancangan, konstruksi, elemen struktur, perlengkapan bagian luar, peralatan, metode dan teknologi. Selain itu juga mencakup permasalahan lingkungan kelautan digunakan dalam pembuatan kapal dan pengoperasian kapal, yang terdiri dari sea-going ships, vessels for inland navigation, offshore structures, ship to shore interface dan semua struktur bangunan laut yang tercakup dalam persyaratan International Maritime Organization (IMO).

 


Pada tanggal 20-21 Februari 2017, Sub Committee 8 of ISO TC 8 (ISO TC 8/SC 8) menyelenggarakan serangkaian sidang  Working Group (WG) 18 (manhole), WG 12 (ship vibration), WG 14 (Propeller), WG 17 (small LNG tank) dan SC 8 Plenary Meeting di British Standard Institution (BSI), London, UK. Sub-Committee 8 merupakan satu sub-komite dalam lingkup ISO TC 8 yang bertanggung jawab untuk melaksanakan perumusan dan pemeliharaan standar ISO di bidang perancangan kapal (Ship Design). Dalam rangkaian sidang tersebut delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala BSN, didampingi oleh Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi – BSN, Kepala Pusat Standardisasi Kementerian Perindustrian, Plt Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi – BSN, serta tenaga ahli dari Biro Klasifikasi Indonesia. Dengan partisipasi aktif Indonesia dalam ISO TC 8/SC 8 diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi perkapalan dan kelautan Indonesia, melalui adopsi dan adaptasi Standar Internasional yang implementasinya telah dibuktikan oleh negara-negara maju di bidang industri perkapalan. Dan, di sisi lain di masa depan dapat membawa posisi Indonesia menjadi pemimpin dalam pengembangan standar tertentu di bidang teknologi perkapalan dan kelautan yang dibutuhkan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai Negara maritim yang diakui dunia. 

 


Setelah mengikuti rangkaian siding ISO TC 8/SC 8, BSN melakukan pertemuan bilateral dengan Oil Company International Marine Forum (OCIMF). Tujuannya adalah untuk menjajagi potensi kerjasama dalam menggunakan pedoman dan rekomendasi yang diterbitkan oleh OCIMF sebagai acuan dalam perumusan dan penerapan SNI di bidang keamanan, keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup dalam pengoperasian kilang minyak serta tanker untuk minyak dan bahan kimia. Seperti diketahui, OCIMF merupakan organisasi internasional nirlaba yang beranggotakan 109 perusahaan minyak dan pengangkutan minyak dan bahan kimia di dunia, termasuk Pertamina. OCIMF telah mempublikasikan berbagai pedoman dan rekomendasi teknis yang diakui dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan regulasi kemaritiman internasional dalam lingkup International Maritime Organization (IMO) maupun dalam penyusunan standar internasional terkait oleh ISO. Pengembangan kerjasama dengan OCIMF diharapkan dapat dimanfaatkan dalam proses perumusan SNI, khususnya akses terhadap pedoman dan rekomendasi teknis yang telah dipublikasikan oleh OCIMF.




­