Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Perguruan Tinggi di Wilayah Timur Indonesia

  • Jumat, 13 September 2024
  • Humas BSN
  • 153 kali

Pemahaman mengenai konsep dan esensi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) perlu diberikan kepada mahasiswa atau anak didiķ yang kelak akan mengisi pembangunan dalam berbagai peranan mereka. Untuk itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) perlu melakukan upaya kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate – Maluku Utara guna meningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang SPK di wilayah Timur Indonesia, (Rabu, 11/9/2024).

Kerja sama SPK akan mendukung aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi, terutama untuk proses belajar mengajar dan pengabdian masyarakat. Termasuk fasilitasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Sistem Manajemen terkait peningkatan mutu layanan pendidikan dan dalam kegiatan penilaian kesesuaian (pengujian), sebagaimana yang diungkapkan oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah dalam kesempatan audiensi tersebut.

“Sinergi BSN dengan Institusi Pendidikan Tinggi memiliki harapan yang luas untuk mencetak generasi penerus profesional yang memiliki pemahaman mendalam terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus memiliki kemampuan untuk menganalisa perubahan-perubahan yang terjadi secara global, termasuk kebijakan-kebijakan terkait SPK (Standards, Technical Regulations and Conformity Assessment Procedures atau STRACAP) yang  berlaku di segala sektor. Harapannya para profesional juga dapat berkontribusi dalam pengembangan dan penerapan standar, karena erat kaitannya dengan peningkatan daya saing,” jelas Zakiyah.

Untuk itu, jenis-jenis standar yang dapat diterapkan di lingkungan Institusi Pendidikan Tinggi, diantaranya adalah SNI ISO 9001:2015 Sistem manajemen mutu - Persyaratan (ISO 9001:2015, IDT); SNI ISO 21001:2018 Organisasi pendidikan — Sistem manajemen organisasi pendidikan — Persyaratan dengan panduan penggunaan (ISO 21001:2018, IDT); SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi (ISO/IEC 17025:2017, IDT); SNI ISO 35001:2019 2020 Sistem manajemen biorisiko laboratorium dan organisasi terkait lainnya, khusus  ISO 21001:2018 telah terbit Amd 1. Tahun 2024 yang berbicara mengenai tindakan perubahan iklim.

Dalam diskusi ini, Rektor Universitas Khairun, M. Ridha Ajam mendukung adanya penerapan standardisasi di perguruan tinggi. “Penerapan standardisasi adalah hal penting di semua bidang yang ada di perguruan tinggi, khususnya dalam penggunaan standar dalam kegiatan penelitian,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan kerja sama bidang SPK untuk mendapatkan manfaat pertukaran informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi untuk semua insan akademisi, baik pengajar atau dosen maupun mahasiswa. Ia mengungkap akan menelaah lebih lanjut untuk segera dilakukan kerja sama antara Universitas Khairun dengan BSN.

Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor I Universitas Khairun, Hasan Hamid; Wakil Rektor II Universitas Khairun, Abdullah W Jabid; Ketua LP3M Universitas Khairun, Suratman Sudjud; Ketua LPPM Universitas Khairun, Muhammad Irfan ini, turut membahas mengenai potensi pengembangan standar dari hasil penelitian lumpur limbah nikel menjadi batu bata; penerapan standar Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015 dalam unit LPPM untuk perbaikan pelayanan; potensi penerapan standar Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan SNI ISO 21001:2018 untuk peningkatan tata kelola layanan pendidikan yang lebih baik dan bisa menjadikan penyiapan kegiatan akreditasi perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. (PPSPK & PjA – Humas)

 

Galeri Foto: Pentingnya Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Perguruan Tinggi di Wilayah Timur Indonesia