BSN Ikuti ACCSQ untuk Perkuat Integrasi Ekonomi ASEAN

Jakarta, InfoPublik - Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut berpartisipasi  dalam pertemuan ASEAN Consultative Committee on Standardization and Quality Working Group 1 on Standards (ACCSQ WG 1 on Standards) untuk memperkuat integrasi ekonomi pada Tingkat ASEAN.

Dikutip dari keterangan tertulis dari www.bsn.go.id, Senin (3/6/2024), Pertemuan tersebut  merupakan suatu kelompok kerja yang bertanggung jawab kepada ACCSQ untuk meminimalkan hambatan teknis perdagangan melalui harmonisasi standar di regional ASEAN. Pertemuan itu  juga memungkinkan bagi para negara anggota ASEAN untuk bertukar informasi terkait regulasi, standar, atau hal teknis lainnya yang mungkin dapat menghambat perdagangan di internal ASEAN.

Chairman of WG1 Meeting, Muhammad Nukman Wijaya (Direktorat Sistem dan Harmonisasi Pengembangan Standar, BSN) dan sebagai Head of Delegation of Indonesia, Dwitiya Bayu Pratama (Direktorat Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Infrastruktur, dan Teknologi Informasi, BSN).

“Hari ini, kita mempunyai kesempatan untuk merefleksikan pencapaian kita di WG 1 dan mendiskusikan perkembangan terkini, tantangan, dan peluang yang ada di depan. Saya percaya bahwa upaya kita dalam memupuk kerja sama, pemahaman, dan kolaborasi akan berkontribusi tidak hanya pada kemakmuran masing-masing negara, namun juga komunitas ASEAN secara keseluruhan,” ujar Nukman dalam sambutannya pada pembukaan sidang ACCSQ WG 1, yang dilaksanakan pada Selasa (28/05/24).

Pada tanggal 28 sampai 30 Mei 2024 bertempat di Langkawi, Malaysia, ACCSQ WG 1 telah melaksanakan 51st Meeting of the ACCSQ WG 1 Meeting and Its Related Meeting. Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari negara anggota ASEAN (ASEAN Member States – AMS): Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand dan Viet Nam, serta Sekretariat ASEAN. Perwakilan dari Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) dan Perwakilan Japanese Industrial Standards Committee (JISC) hadir secara daring pada agenda Dialogue Partner - Technical Assistance. BSN turut hadir dalam rangkaian sidang tersebut sebagai Delegasi Republik Indonesia (DELRI) untuk menyampaikan kepentingan Indonesia di ASEAN.

Rangkaian sidang diawali dengan The 21st Meeting of the Task Force on Wood-Based Products (TFWBP). Pada pertemuan tersebut, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan perkembangan kegiatan standardisasi di ISO/TC 136, Furniture. Indonesia juga mendorong negara anggota ASEAN untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan standar internasional khususnya di ISO/TC 136.

Sidang TFWBP membantu ACCSQ WG 1 untuk mengidentifikasi berbagai hambatan teknis perdagangan terkait produk berbasis kayu di regional ASEAN. Selain identifikasi standar internasional untuk harmonisasi, berbagai informasi lainnya juga disampaikan pada sidang TFWBP, seperti pertukaran informasi angka impor dan ekspor produk berbasis kayu di regional ASEAN dan juga pertukaran informasi terkait persyaratan teknis yang bersifat wajib untuk produk berbasis kayu di masing-masing AMS.

AMS dan Sekretariat ASEAN membahas sejumlah agenda di The 51st Meeting of ACCSQ WG 1, termasuk diskusi penyamaan persepsi untuk implementasi ASEAN Guidelines for Harmonisation of Standards, harmonisasi standar di sektor prioritas ASEAN dan program technical assistance and capacity building. Dalam perannya sebagai lead country, Indonesia menyampaikan perkembangan harmonisasi standar di sektor prioritas wood-based product dan sektor building and construction.

Forum ACCSQ WG 1 juga menjalin kerjasama melalui program technical assistance and capacity building dengan JISC dan PTB Jerman dalam mengadakan beberapa workshop dengan tema standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Hasil kesepakatan 51st of ACCSQ WG 1 and Its Related Meeting akan disirkulasikan kepada negara anggota ASEAN untuk dimintai persetujuan. BSN selaku perwakilan DELRI di sidang tersebut akan menyampaikan hasil kesepakatan dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Tautan Berita: BSN Ikuti ACCSQ untuk Perkuat Integrasi Ekonomi ASEAN