Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Penelitian di Bidang Standardisasi Dukung Revolusi Industri 4.0

  • Selasa, 30 Oktober 2018
  • 2118 kali

Untuk menginformasikan berbagai kontribusi kajian/penelitian terkait standardisasi dan penilaian kesesuaian serta iptek pendukungnya serta memfasilitasi para peneliti, praktisi, akademisi dan pemerhati untuk bertukar pikiran terkait dengan perkembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian dalam mendukung kebijakan nasional, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi (PPIS) 2018 di Grand City Convention and Exhibition, Surabaya, pada Jumat (26/10). Sejalan dengan tema Bulan Mutu Nasional, pelaksanaan PPIS Tahun 2018 ini bertemakan “Peran Penelitian dan Pengembangan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian menyongsong Revolusi Industri 4.0”.

 

Standar terdiri dari dua bagian besar, yaitu perumusan standar dan penerapan standar. Untuk itu, dibutuhkan expert di bidang penelitian dan pengembangan standar. Bambang pun menyatakan bahwa expert di bidang penelitian dan pengembangan standar sangat dihargai oleh para pemangku kepentingan. “Tanpa expert yang bidangnya kuat dan tanpa pengalaman industri berkumpul di situ, saya yakin, perumusan dan penerapan standar tidak dapat maksimal,” tegas Bambang.

 

Dalam forum yang dihadiri oleh 130 peserta dengan 15 pemakalah ini, Bambang pun menyerukan kepada para peneliti untuk selalu mengkaji penerapan standar. “Silakan berbagi ilmu, meneropong Indonesia  ke depan, melihat indonesia di belakang seperti apa, dan apa yang harus kita lakukan dari itu,” seru Bambang.

 

Bambang menyatakan bahwa salah satu tugas BSN adalah menyuarakan hasil penelitian ke kementerian. Terkait industri 4.0, diperlukan litbang untuk meneropong positif-negatifnya, SWOT analysis. “Dari 5 sektor prioritas, dengan analisa SWOT dapat dilihat mana kekuatan kita. Setelah tau mapping itu, mari kita kembangkan warna Indonesia untuk 4.0,” pesan Bambang kepada para peneliti. (ald-Humas)




­