Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dorong Standardisasi Alat Sampling Udara Lokal demi Kedaulatan Pengukuran di Indonesia

  • Rabu, 24 April 2024
  • Humas BSN
  • 355 kali

Dalam upaya mendorong kedaulatan pengukuran di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut mengambil bagian dalam Pameran Lab Indonesia 2024, di Jakarta Convention Center, pada Rabu (24/4/2024). Dalam acara Diskusi Teknis Strategi Standardisasi Nasional untuk Produk Lokal Alat Sampling Udara yang diadakan dalam rangkaian pameran tersebut, BSN menyuarakan komitmennya untuk memajukan produk alat ukur produksi dalam negeri guna meningkatkan daya saing di pasar domestik. Sekretaris Utama BSN, Donny Purnomo, memandang bahwa standardisasi ini penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal dalam menghadapi tantangan alat ukur pabrikan luar negeri.

Donny juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh produsen alat ukur lokal, terutama terkait pengakuan konsumen terhadap akurasi alat ukur dan kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan. Dia menekankan bahwa berkomunikasi secara langsung dengan pengguna di dalam negeri akan membantu mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk proses penentuan spesifikasi standar produk alat ukur. Ini akan membantu inovator lokal dalam mendesain alat ukur dengan akurasi yang sesuai kebutuhan domestik.

Dalam hal fasilitasi pengembangan SNI untuk produk alat sampling udara, Donny memastikan bahwa BSN siap mendukung produsen lokal. Namun, dia menekankan perlunya produsen memahami bahwa desain alat ukur adalah hal yang dinamis dan dapat berkembang seiring waktu. "Dalam pengembangan SNI, penting untuk diperbanyak data dukung karakteristik alat ukur, sehingga adanya inovasi desain baru tidak mengubah kembali spesifikasi SNI yang telah ditetapkan," tambah Donny.

Dalam sesi tanya jawab, Syukron Lillah dari UPTD Laboratorium Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan, membagikan pengalamannya terkait proses akreditasi laboratorium. Dia menyoroti pentingnya pemahaman laboratorium terhadap spesifikasi alat ukur yang digunakan dalam proses akreditasi, bukan hanya bergantung pada merek. "KAN menilai berdasarkan hasil kalibrasi, uji kinerja, verifikasi, dan validasi alat," jelas Syukron.

Sebagai penutup, Donny Purnomo menggarisbawahi pentingnya kedaulatan pengukuran bagi Indonesia. "Indonesia harus memastikan kemampuan anak bangsa menghasilkan alat ukur produksi dalam negeri agar kita dapat memiliki kedaulatan pengukuran di Indonesia," pungkasnya.

Acara ini didukung oleh PT Maju Selaras Instrumindo dan menjadi salah satu rangkaian seminar teknis yang menyoroti strategi standarisasi nasional untuk mendukung inovasi dan daya saing produk lokal di sektor alat ukur. Hal ini sejalan dengan visi BSN untuk mendorong industri dalam negeri menuju kemandirian dan kualitas produk yang lebih baik serta mendorong perkembangan pengukuran di Indonesia. (dnh)




­