- Beranda
- Arsip
- Berita Kegiatan BSN
- A
- A
Standar dan Inovasi dalam pembangunan Silver Economy
- Rabu, 12 April 2017
- 5908 kali
Populasi penduduk dunia berusia lebih dari 65 tahun terus merangkak naik. United Nation Department of Economic and Social Affairs Divisi Population Ageing memproyeksikan adanya pertumbuhan jumlah penduduk lebih dari 65 tahun dari 901 juta jiwa (12.3 %) pada tahun 2015 menjadi 1.4 Milyar (16.5%) pada tahun 2030. Lonjakan penduduk dunia juga diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2050 atau mencapai 2,1 Milyar. Hal yang sama terjadi pada 21 anggota ekonomi APEC. Misalnya diproyeksikan tahun 2020, populasi penduduk berusia diatas 65 tahun di Jepang akan meningkat 60%, Mexico sebesar 111% dan 80% di China. Tentu saja lonjakan penduduk ini akan memunculkan fenomena “Baby Boomers” yang berimplikasi pada perubahan peta politik, ekonomi dan sosial.
Pengetahuan, skill, dan kearifan yang dimiliki oleh penduduk lanjut usia tidak bisa diabaikan dalam pembangunan ekonomi, oleh karena itu tidak mengherankan bila trend peningkatan proporsi penduduk diatas 65 tahun menjadi concern World Economic Forum. Dalam laporannya yang berjudul “How 21st Century Longevity Can Creates Market and Drive Economic Growth”, World Economic Forum menyampaikan bahwa perusahaan berskala kecil maupun besar mulai meihat isu “ageing/silver economy/silver industry” sebagai prospek dalam penyusunan rencana strategis dan menjadi peluang dagang untuk beberapa sektor seperti pelayanan kesehatan (Healtcare Services) Asuransi, (Financial Solution), pengembangan kapasitas dan keahlian/skill (intelectual stimulation), keamanan (safety/security) Infrastruktur fisik (Physical Infrastructure), Pelayanan sosial (bantuan sosial, kegiatan keagamaan) dan sebagainya.
Organisasi internasional dan regional di didang standardisasi seperti ISO, IEC, APEC Sub Committte Standard and Conformance (APEC SCSC) juga terus bergerak memfokuskan isu ageing society. Tahun 2016, Australia menyampaikan Concept Note (CN) dengan judul “Role of Standard and Inovation for Driving APEC Silver Economy” dan disetujui oleh Sekretariat APEC SCSC pada sidang APEC SOM I bulan Februari 2017. Proyek ini bertujuan untuk mendukung silver economy (baby booming generation), Valuntary Action Plan (VAP)adopsi Internasional standar dan inovasi, serta mendorong badan standardisasi negara APEC untuk menangkap isu-isu terkait ageing society.
Workshop “The Role of Standards and Innovation for Driving APEC’s Silver Economy” yang diselenggarakan di kantor Standard Australia tanggal 4-5 April 2017, di Sydney merupakan salah satu tindak lanjut dari dari proyek tersebut . Kegiatan ini dihadiri oleh 16 anggota ekonomi APEC dengan menghadirkan 15 pembiacara dari praktisi, pakar pendidikan, private sector serta 16 pembicaradari badan standardisasi. Workshop ini membahas Setting the Scene for the Silver Economy, The Emerging Silver Economy Opportunity, dan Realising the Potential, membahas beberapa isu terkait pembangunan dan perumahan, mobilitas dan transportasi, kesehatan, Teknologi informasi dan komunikasi; Travel, Leisure, Social and Community Engagement, dan Training and Employment plan for Older People, serta High Level Market Update yang mengungkap landasan value or benefit, issues and challenges serta opportunitiesageing societydi lihat dari perspektif standardisasi.
Indonesia diwakili oleh Dr. Zakiyah, Kepala Pusat Perumusan Standar menyampaikan kondisi terkait demografi kependudukan termasuk klasifikasi populasi penduduk usia lanjut, proyeksi kependudukan serta life expectancy penduduk Indonesia sampai dengan tahun 2035. Disampaikan juga bahwa Indonesia telah memiliki beberapa peraturan perundang-undangan terkait yaitu Undang Undanf No 13/1998, PP No.43/2004 dan Perpres 52/2004. Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menghadapi isu ini antara lain kurangnya Riset dan Pengembangan untuk mendukung penyusunan standar terkait kebutuhan dan harapan populasi usia lanjut, data dan informasi terkait populasi usia lanjut masih tersebar dan belum terintegrasi dengan baik; dan saat ini meskipun telah dikuatkan dalam Undang-undang 20 tahun 2014 bahwa dalam penyusunan standar harus memperhatikan kebutuhan seluruh stakeholder namun saat ini BSN belum secara spesific memperhatikan aspek ageing freindly dalam penyusunan standar tersebut. Workshop ini juga memberi peluang untuk kerjasama bilateral anggota ekonomi APEC dibidang pengembangan standar – ageing population, mendorong tumbuhnya pasar baru untuk barang dan jasa untuk populasi usia lanjut, dan menumbuhkan enterpreneurship terkait isu sosial ekonomi. Selain itu, pengetahuan, keahlian, pengalaman dan kearifan yang dimiliki kaum manula menjadi suatu hal yang sangat berarti untuk diberdayakan untuk penguatanpenyusunan standar di sektor yang terkait. Keterlibatan ageing society dalam silver economy tidak saja berbicara kiprah membangun daya saing dengan tumbuhnya pasar barang dan jasa, tetapi juga sentuhan social benefit begiitu terasa ada dalam satu kesatuan tujuan infrastruktur mutu. (ZK,Tt,Nn)
Pertanyaan Umum
-
1 -
2 -
3 -
4