Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dukung Indonesian CSR Award (ICA) 2017

  • Selasa, 28 Februari 2017
  • 4327 kali

ISO 26000:2010 Guidance On Social Responsibility yang diterbitkan oleh International Standards Organisation (ISO) pada tanggal 1 November 2010 di Copenhagen Denmark tidak hanya berlaku bagi perusahaan, tetapi juga kepada organisasi sipil lainnya. Standar tersebut, telah diadopsi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sesuai Surat Keputusan Kepala BSN Nomor 64/KEP/BSN/4/2013 tentang Penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility – ISO 26000:2010, IDT).

Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN, I Nyoman Supriyatna dalam acara Grand Launching Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) & Indonesian CSR Award (ICA) 2017 pada Selasa (28/02/2017) di Jakarta, mengatakan, ISO 26000:2010 telah diadopsi dengan metode republikasi-reprint menjadi SNI ISO 26000:2013 oleh Komite Teknis 03-06 Tanggung Jawab Sosial. Namun demikian, untuk pemeliharaan SNI ISO 26000:2013 menjadi tanggung jawab Komtek 03-02 Sistem Manajemen Mutu, termasuk penterjemahan SNI hasil adopsi rep-rep.

 

 

SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial menjadi acuan dan praktik yang ideal dalam menjalankan kegiatan atau operasi (perusahaan/lembaga/insitusi) dan bahkan telah menjadi strategi yang harus dilakukan agar organisasi (perusahaan/lembaga/insitusi) dapat berkembang secara berkelanjutan dan harmonis dengan seluruh pemangku kepentingannya. 

Nyoman melanjutkan, BSN sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab secara nasional untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi, berlaku sebagai Badan Notifikasi (Notification Body) dan Pelayanan Pertanyaan (Enquiry Point) TBT-WTO yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan terkait penanganan berbagai permasalahan penerapan persetujuan TBT-WTO di Indonesia. 

 

 

Begitu pula terkait dengan pengusulan expert di forum ISO. “Dikarenakan BSN yang mewakili Indonesia dalam forum internasional di ISO, maka BSN akan merekomendasikan dan mengkomunikasikan pengusulan expert yang diterima BSN ke sekretariat ISO 26000,” ujar Nyoman. Oleh karenanya, Nyoman berharap kepada para anggota maupun tenaga ahli dalam forum ISDA dan ICA 2017 ini, dapat memberikan sumbangsih untuk memberikan input perbaikan ke depan mengenai CSR.

Grand Launching Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) & Indonesian CSR Award (ICA) tahun ini, mengusung tema “Dukungan Pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 dan Adaptasi SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial Bagi Dunia Usaha/Lembaga” dimana Corporate Social Responsibility Award (CSR Award) pertama kali diinisasi oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) pada tahun 2005 (1st cycle). Inisiatif perintis ini berbasis pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam menilai bidang program CSR best practice yang menekankan kolaborasi pada ketiga aspek bisnis triple bottom line dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi isu-isu program pemberdayaan masyarakat. 

Ajang penghargaan ini diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. Komite Penilai ICA menganggap siklus program dari mulai tumbuh, berkembang, dan mandiri dirasa cukup dalam waktu 3 tahun dipersiapkan menjadi sebuah best practice (praktik terbaik) dalam mencapai keberlanjutan (sustainability).

Pada tahun 2008 (2nd cycle), nama penghargaan berubah menjadi Indonesia CSR Award (ICA) dimana penilaian masih berbasis triple botoom line (people, planet, profit) dengan menekankan keterkaitan ketiga aspek triple bottom line dalam keberlanjutan (sustainability) program. 

 

 

Tahun 2011 (3rd cycle), setelah diterbitkannya ISO 26000:2010 Guidance on Social Responsibility pada tanggal 1 November 2010 oleh ISO (International Standards Organisation), Komite Penilai ICA 2011 untuk pertama kalinya mengadopsi ISO 26000:2010 Guidance on Social Responsibility menjadi aspek penilaian dan kategorisasi penghargaan.

Tahun 2014 (4th cycle), setelah Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada tanggal 5 April 2013 menerbitkan Surat Keputusan Kepala BSN No. 62/KEP/BSN/4/2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility – ISO 26000:2010, IDT), penyelenggaraan ICA 2014 tetap mengadopsi SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial sebagai aspek penilaian dan kategorisasi penghargaan. Ajang ICA juga menjadi sarana sosialisasi adopsi SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial oleh dunia usaha dan lembaga.

Sukses penyelenggaraan ICA sebelumnya yang didukung oleh BSN dan kementerian terkait, sehingga CFCD kembali menyelenggarakan ICA 2017. Acara ini diselenggarakan selain untuk memperkenalkan pengembangan penilaian penyelenggaraan award dari kegiatan sebelumnya, kegiatan ini menjadi sarana berbagi informasi praktik terbaik (sharing best practice) penyelenggaraan CSR dan memperkuat jaringan antar pemangku kepentingan.  (DNW,NDA/Humas)




­