Kliping Berita

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Bintan melakukan pengawasan terhadap produk-produk yang berlogo Standar Nasional Indonesia (SNI) khususnya bahan bangunan. Dalam inspeksi mendadak (sidak) di beberapa toko bangunan di Kijang, ditemukan besi yang tidak ada logo SNI.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perlindungan Konsumen (PK) DKUPP Bintan, Setia Kurniawan mengatakan, ditemukanya beberapa bahan bangunan seperti besi non SNI tersebut tentunya sangat merugikan masyarakat. Karena produk itu tidak dijamin keamananya. Besi yang tidak berlogo SNI diamankan sebagai barang bukti. ”Jika barang ini tetap dijual maka akan merugikan dan membahayakan konsumen,” jelasnya, Senin (26/12).

DKUPP Bintan melalui Petugas Pengawas Barang Beredar dan Jasa (PPBBJ) berupaya melakukan pemantauan secara berkala dan pengawasan secara khusus, terhadap peredaran produk tersebut yang disinyalir sudah banyak beredar di Bintan. Hal ini untuk menjaga masuknya barang dari luar ke pulau Bintan yang sudah berlaku sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau free trade zone (FTZ).

”Kami akan melakukan penelusuran lebih lanjut, dari mana barang tersebut didatangkan dan didistribusikan kemana saja,” imbuh Iwan. Jika nantinya ditemukan dan ada indikasi kesengajaan. Maka akan diproses secara hukum. Karena mereka telah melanggar Undang-undang perlindungan konsumen nomor 8 tahun 1999.

Menurut Suyito selaku pengamat sosial Kepri, sangat tidak sependapat dengan pernyataan Gubernur Kepri M Sani pekan lalu, bahwa menyetujui dihapuskanya SNI. Padahal menurutnya SNI tersebut untuk memproteksi produk Indonesia.”Kami tidak setuju, bagaimana kita bisa memproteksi produk kita. Bisa jadi Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang ditetapkan sebagai FTZ akan dibajiri produk dari luar,” bebernya, kemarin. (cr13)

Sumber : Batampos.co.id, Rabu 28 Desember 2011
Link : http://www.batampos.co.id/index.php/2011/12/28/besi-tak-berlogo-sni-ditangkap/