Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

500 sertifikat melampaui target sebesar 200%

  • Senin, 26 Desember 2011
  • 701 kali
Kliping Berita

Jakarta, MediaProfesi.com – Badan Standarisasi Nasional (BSN) menorehkan prestasi cemerlang sepanjang 2011, meluncurkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebanyak 500 sertifikat atau melampaui target sebesar 200% dari capaian yang ditetapkan semula sejumlah 250 SNI.

Kepala Badan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI), DR. Bambang Setiadi mengatakan dalam laporan akhir tahunnya mengenai kinerja BSN sepanjang 2011 telah berhasil menyelesaikan sebanyak 500 SNI, walaupun tahun ini penuh dengan tantangan yang berat.

“Namun demikian, kami dapat meununjukkan bagaimana konsistensi cara kerja BSN, sehingga setiap tahun kita bisa mengukur seberapa besar kita mampu membuat SNI untuk melakukan akreditasi. Dan itu semua kita tunjukkan hasil capaiannya saat ini,” ujar Bambang kepada wartawan usai acara Peluncuran dan Penyerahan 500 SNI kepada lembaga akreditasi laboratorium uji mutu, asosiasi dan produsen, di Ruang Rapat G - Kantor BSN Jakarta (22/12/2011).

Menurut Bambang, angka yang tepat 500 ini bukan dibuat-buat maupun disengaja, tetapi memang selama tahun ini kita telah memproduksi 500 SNI. Sebenarnya masih ada satu lagi mengenai kakao, namun sampai batas waktu terakhir kita tunggu tidak selesai. “Jadi persis angka 500 itu,” terangnya.

Hasil kinerja pada tahun ini yang mampu mencapai 500 SNI sekaligus juga meningkat bila dibanding hasil kerja tahun 2010 yang hanya menghasilkan sebanyak 396 SNI. Sedangkan untuk 2012 BSN menargetkan akan memproduksi 500 SNI.

Hal ini, lanjut Bambang sesuai dengan pernyataannya pada saat rapat bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan bahwa BSN menargetkan tahun depan akan memproduksi 500 SNI. “Nah, soal nantinya bisa mencapai angka 1.000 SNI misalnya, itu urusan lain,” ungkapnya sambil berseloroh dan optimis akan melebihi target dari 500 SNI.

Prestasi keberhasilan tahun ini dijadikan cambuk bagi BSN agar dapat berbuat lebih baik lagi di masa mendatang. Mengingat pada 2012 tantangan dan tugas yang akan dijalankan BSN lebih berat dibanding tahun sebelumnya.

Bambang menegaskan tahun depan ada 2 (dua) hal penting yang akan dilakukan BSN, yaitu pertama dalam menghadapi pasar bebas ASEAN dengan beberapa negara mitranya. Diantaranya ASEAN-China FTA, ASEAN-Korea FTA, ASEAN-India FTA, ASEAN-New Zealand dan Australia FTA dan ASEAN-Jepang FTA.

Kemudian tugas besar kedua, akan masuk ke sektor UKM, walaupun persoalannya masih berat dan tidak semudah bila berhadapan dengan perusahaan besar dan menengah. Namun begitu, BSN dengan mitranya atau pihak terkait lainnya seperti dari Sucofindo dan sektor laboratorium, bersama-sama dengan BSN mencari cara terbaik untuk mengangkat UKM dalam menggunakan standar, sehingga berdaya saing dan bisa dipasarkan di seluruh dunia.

Ditambahkan Presiden Direktur PT Sucofindo (Persero), Atief Safari dalam testimoninya mengakui apa yang telah dilakukan BSN di bawah kepemimpinan DR. Bambang Setiadi telah berani melakukan suatu terobosan yang tidak popular.

Hal itu seperti pengalaman Sucofindo pada saat akan menerbitkan standar identik untuk ISO 9000 versi 2008, dan menimbulkan kebingungan bagi produsen, karena antara standar internasional dengan SNI berbeda tahunnya,

Namun pada saat itu, DR. Bambang Setiadi sebagai Kepala BSN berani melakukan suatu terobosan, dimana kita adopsi secara identik standar yang ada di luar, sehingga SNI nya juga persis identik ISO 9000 tahun 2008.

“Sehingga di ISO standarnya sama dengan SNI, dan ini suatu terobosan yang baik, artinya jangan sampai standar itu mempersulit kita, justru standar itu kita gunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam memfasilitasi perdagangan internasional,” ujar Arief.

Arief berharap ke depan terkait dengan UKM yang membutuhkan suatu treatment tersendiri, karena karakteristiknya berbeda dengan usaha besar atau menengah. Hal ini adanya keterbatasan yang dimiliki oleh industri kecil menengah (IKM) tersebut.

Oleh karena itu perlu di buat suatu skema tertentu terhadap UKM yang mau menerapkan standar dengan baik. “Tapi secara bertahap dan berkelanjutan dalam memberi pemahaman dan pendampingan mengenai standarnya, sehingga mereka siap untuk bersaing di pasar global,” pungkas Arief. * (Syam)

Sumber : Media Profesi.com, Jumat 23 Desember 2011
Link : http://www.mediaprofesi.com/nasional/1000-bsn-lampaui-target-2011-hingga-200.html




­