Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Migrasi Gas 3 Kilogram Perlu Diwaspadai

  • Selasa, 28 Juni 2011
  • 1015 kali
Kliping Berita

Wonosobo, CyberNews. Perpindahan konsumen atau migrasi gas kelas industri ke gas 3 kilogram perlu diwaspadai. Pasalnya, hal ini akan mengancam pasokan gas untuk rakyat tersebut, jika pemerintah jadi menaikkan gas ukuran 12 kilogram dan 50 kilogram.

Selain itu, pengaturan harga jual gas ukuran 3 kilogram juga akan dipantaum, supaya tidak ada perbedaan yang besar antara harga di wilayah perkotaan dan pedesaan. Dalam pantauan saat ini, disparitas harga jual elpiji 3 kilogram di wilayah kota, yakni sebesar Rp Rp 15.000 hingga Rp 16.000 dan wilayah kecamatan antara Rp 13.500 hingga Rp 14.500.

Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Wonosobo, Oman Yanto MM, Selasa (28/6) mengemukakan, dengan adanya rencana kebijakan kenaikan elpiji kelas industri dari pemerintah perlu ada kewaspadaan migrasi elpiji ukuran 3 kilogram.

"Antisipasi migrasi konsumen industri ke elpiji 3 kilogram akibat rencana pemerintah menaikan harga elpiji ukuran 12 kilo dan 50 kilo perlu dilakukan," katanya.

Dia juga mengemukakan, penyerapan gas elpiji 3 kilogram bulan Maret sampai Mei masih dibawah kuota yang ditentukan Pertamina yang setiap hari mendapat jatah 9.500 tabung untuk wilayah Wonosobo. "Bulan mendatang juga sudah mulai perlu adanya persiapan untuk stok bulan puasa dan hari raya raya," ungkapnya.

Oman menambahkan, permasalahan lain yang ada di lapangan adalah masih ada beredarnya regulator yg mengatasnamakan Pertamina, padahal pihak Pertamina tidak kerjasama dengan pihak manapun.

"Masyarakat harus jeli memilih regulator ber-SNI. Salah satu yang sesuai standar adalah regulator dan selang Win Gas. Kami sudah melakukan penelitian," terangnya.

( Edy Purnomo / CN31 / JBSM )

Sumber : Suara Merdeka CyberNews, Selasa 28 Juni 2011.
Link : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/06/28/89460/Migrasi-Gas-3-Kilogram-Perlu-Diwaspadai




­