Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

RI Menego Standar Produk Uni Eropa

  • Jumat, 06 Mei 2011
  • 1680 kali
Kliping Berita

JAKARTA. Bagi ASEAN, Uni Eropa adalah miitra dagang kedua terbesar. Uni Eropa juga merupakan investor terbesar ASEAN. Namun bagi Indonesia, perdagangan dengan Eropa belum terlalu besar. Ini lantaran banyak produk Indonesia yang tidak bisa menembus pasar Eropa gara-gara terganjal standar  tinggi yang diminta Eropa.

Masalah Standardisasi Uni Eropa ini menjadi salah satu agenda yang diusung Indonesia pada ASEAN-EU Business Meeting di Jakarta, Kamis (5/5). “Indonesia akan menegosiasi standar tinggi Uni Eropa”. Jika standar ini tetap digunakan, sulit bagi produk kita untuk masuk kesana,”kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat.

Ia melanjutkan, kedua pihak akan membentuk komisi bersama guna menegosiasikan standar masing-masing. Komisi ini akan membedah sektor per sektor mulai dari produk pertanian hingga otomotif. “Kita lihat lagi mana standar yang bisa kita penuhi dan masuk akal, “jelas Hidayat.

Ia menceritakan, salah satu masalah standar ini menyangkut minyak kelapa sawit (CPO). Eropa menuntut standar tinggi untuk ekspor CPO dari Indonesia. “Misalnya, mereka minta riwayat penanaman. CPO juga tidak boleh yang ditanam di atas lahan gambut,”ungkapnya.

Ia mengharapkan komisi ini berhasil membuat penyesuaian standardisasi produk tahun ini. “Uni Eropa sangat concern pada sektor perhutanan, energi yang terbaharui, dan green economy termasuk dalam otomotif,”jelasnya.

Di pihak lain, Hidayat ingin Indonesia tak hanya mengekspor bahan mentah ke Eropa. “Kami ingin proses pengolahannya juga dilakukan disini,”tambahnya. Misalnya untuk CPO dan kakao.

Nilai perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa mencapai US$ 27 miliar di 2010, naik 21% dibanding US$ 17 miliar di tahun 2009.

Pertemuan bisnis ASEAN dan Uni Eropa adalah upaya formal pertama untuk mempertemukan pemerintah kedua kawasan dengan pebisnis, dan antara pebisnis kedua kawasan. “Ini usaha untuk memperdalam perdagangan,” ujar Karel de Gucht, Trade Commissioner Uni Eropa. Rika Theo

Sumber : Kontan, Jumat 6 Mei 2011. Hal. 2




­