Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SDM dan Teknologi Jadi Tantangan

  • Senin, 20 Desember 2010
  • 1267 kali
SEMARANG- Sumber daya manusia (SDM) dan teknologi menjadi tantangan standardisasi pendidikan. Sebab, saat ini standardisasi sudah menjadi kebutuhan internasional dan bahasa mutu kedua setelah harga.

Hal itu disampaikan Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ir Y Budi Widianarko MSc pada Seminar Standardisasi dan Globalisasi di Kampus Pawiyatan Luhur, belum lama ini. Dia memengemukakan,  di zaman globalisasi seperti ini tantangan sekaligus kendala standardisasi adalah dari SDM dan teknologi. Pasalnya, untuk memperoleh standar yang tinggi butuh dukungan teknologi yang canggih, sikap serius, dan budaya mutu.
Dua Wajah ''Sebenarnya standar itu mempunyai dua wajah, yakni mendorong dan menghambat. Contohnya, sebuah pabrik sandal untuk menembus pasar luar negeri pasti tidak mudah jika belum berstandar, tapi jika sudah memiliki standar ini akan mendorong penjualan di sana,'' jelasnya.

Dengan demikian, perguruan tinggi juga membutuhkan pengakuan dengan standardisasi yang diberikan Badan Standar Nasional (BSN), di mana kerja sama dan partisipasi pakar menjadi kategori penentu.

BSN dalam melakukan standardisasi meliputi mutu, keamanan, keselamatan, dan lingkungan. Sementara keuntungan melalui Standar Nasional Indonesia (SNI), produsen atau industri akan paham kepastian batas dan persyaratan yang diterima pasar, kemudian pengguna/konsumen memperoleh kepastian kualitas dan keamanan produk, serta bagi publik/masyarakat akan dilindungi dari keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan.

Kepala BSN Dr Ir Bambang Setiadi MS mengatakan, standardisasi merupakan sarana utama dalam menghargai mutu, termasuk dalam bidang pendidikan.

''Dengan standardisasi, hambatan teknis perdagangan antarnegara akan berkurang,'' ungkapnya. (K3,H70-37)

sumber: Suara Merdeka Online
(http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/12/16/132621/SDM-dan-Teknologi-Jadi-Tantangan-)



­