Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Maksimalkan Potensi Produk Indonesia Tembus Pasar Ekspor

  • Kamis, 03 Oktober 2024
  • Humas BSN
  • 282 kali

Dalam rangka meningkatkan wawasan serta memahami regulasi terkait standar yang diperlukan dalam mendukung pelaku usaha untuk menembus pasar internasional, termasuk peluang ekspor ke Hongkong, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan webinar bertajuk Potensi Penerapan SNI Menembus Pasar Hongkong, pada Senin (30/9/2024).

“Potensi ekspor produk Indonesia ke Hongkong saat ini adalah makanan olahan, tekstil, serta kerajinan tangan, dan pelaku usaha Indonesia memiliki peluang besar di pasar tersebut. Hongkong dengan regulasi perdagangan bebas dan standar internasional, sangat mengutamakan kualitas, keamanan, serta kemasan yang sesuai dengan selera konsumen, demikian penjelasan dari Konsulat Perdagangan Republik Indonesia untuk Hongkong, Ayu Wulan Sagita dalam webinar.

Berbicara mengenai potensi ekspor produk Indonesia, “BSN memiliki peranan penting dalam memfasilitasi penilaian kesesuaian melalui perjanjian ASEAN-Hongkong Free Trade Area. Pelaku usaha dapat mengakses informasi persyaratan ekspor berdasarkan Kode HS melalui situs trademap dan ePing,” ungkap Analis Standardisasi Ahli Madya BSN, Dewi Komalasari.

Sebagai informasi, BSN berperan sebagai Notification Body (NB) dan Enquiry Point (EP) Indonesia dalam Komite Technical Barrier to Trade (TBT) WTO, dan BSN bertugas untuk menerima serta menjawab pertanyaan terkait regulasi di Indonesia dari negara lain, juga sebaliknya.

Dalam upaya mendukung transparansi dan mengelola NB/EP secara profesional, BSN menyediakan berbagai saluran komunikasi, termasuk situs web https://tbt.bsn.go.id, Weekly Notification, Technical Regulation Review, Contact Us, dan Utilization ePing. Pelaku usaha di sektor tekstil dan alas kaki dapat mengakses informasi terkini mengenai regulasi internasional melalui platform ePing di https://eping.wto.org/.

Julian Setiarsa dari Free Trade Agreement (FTA) Center turut mendukung peningkatan potensi ekspor melalui kegiatan business matching dan promosi internasional. Ia juga menekankan pentingnya riset pasar yang disertai kelengkapan dokumen sebagai langkah awal untuk menembus pasar ekspor.

Senada dengan itu, Welly Wiryanti dari Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) menambahkan, "Kami mendukung ekspor produk Indonesia melalui program-program seperti UKM Go Global yang berfokus pada pelatihan, riset, dan inovasi. SETC telah mendampingi beberapa UMKM untuk merambah pasar internasional".

Webinar ini mendapat sambutan antusias dari peserta, terutama para pelaku UMKM yang tertarik untuk memperluas pasar ke Hongkong. Mereka berkomitmen untuk menerapkan SNI secara konsisten, didukung dengan informasi serta fasilitas yang tersedia. 

Dengan adanya kolaborasi antara BSN, FTA Center, dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center, diharapkan UKM Indonesia dapat terus berkembang di pasar ekspor, memperkuat ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor produk berkualitas, termasuk ke pasar Hongkong. Materi dari para Narasumber dapat diakses melalui tautan https://bit.ly/Materi_SNIEksporHK. (PPSPK & PjA – Humas)