Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gelar Seminar Metrologi bagi Industri untuk Mendorong Akurasi Pengukuran dalam Industri Manufaktur

  • Kamis, 22 Agustus 2024
  • Humas BSN
  • 617 kali

Kualitas produk industri tidak lepas dari metrologi atau ilmu pengukuran yang diimplementasikan di hampir semua lini industri manufaktur. Pengukuran yang akurat akan menjamin kualitas mutu produk manufaktur yang dihasilkan industri.

Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi praktisi industri, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan PT Kawan Lama Solusi dan PT Mitutoyo Indonesia menyelenggarakan Seminar Metrologi dan Kalibrasi Dimensi dalam Ruang Lingkup Industri Manufaktur bagi Praktisi Industri di Cikarang, Bekasi pada Rabu (21/8/2024). Seminar dibuka oleh Ketua Tim Kerja SNSU Panjang BSN, Nurlathifah.

Pada sesi pertama, Metrolog Ahli Madya BSN, Ocka Hedrony sebagai narasumber yang menyampaikan materi Titik Kritis Pemenuhan SNI ISO/IEC 17025:2017 dari Sudut Pandang Asesor (klausul 6 dan 7). Ocka menjelaskan, SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi (ISO/IEC 17025:2017, IDT) merupakan persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan kalibrasi.

Dalam klausul 6, hal-hal yang perlu diperhatikan pemenuhannya antara lain kompetensi personel, peralatan pengukuran harus terkalibrasi, penetapan dan pemeliharaan ketertelusuran metrologi, serta pemastian hasil pengukuran tertelusur ke Sitem Satuan Internasional (SI) melalui kalibrasi atau nilai bersertifikat dari bahan acuan bersertifikat atau realisasi langsung satuan Standar Internasional yang dipastikan dengan perbandingan, secara langsung atau tidak langsung, dengan standar nasional atau internasional.

Lalu dalam klausul 7, hal-hal lain yang diatur antara lain Laboratorium harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai untuk semua kegiatan laboratorium dan, jika sesuai, untuk evaluasi ketidakpastian pengukuran serta teknik statistik untuk analisis data. Selanjutnya, Laboratorium harus mengidentifikasi kontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran. Untuk memantau kinerjanya, Laboratorium bisa membandingkannya dengan hasil laboratorium lain, jika tersedia dan sesuai.

“Laboratorium dapat berpartisipasi dalam uji profisiensi atau uji banding antarlaboratorium selain uji profisiensi,” jelas Ocka.

Selanjutnya pada sesi kedua, Calibration Consultant PT Padmalab Global Indonesia, Remi Ramdani, KDFR memaparkan materi "Implementasi Klausul 7, Penerapan Hasil Kalibrasi dan Standar Keberterimaan Alat di dalam Industri Manufaktur".

Menurut Remi, kalibrasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi alat ukur apakah masih layak atau tidak sebelum digunakan, sehingga dapat menghindari potensi cacat produk.

“Kalibrasi memberi keyakinan dan kepastian bahwa alat ukur menghasilkan nilai yang benar. Sehingga menjaga kualitas atau mutu pada produk. Hal ini tentu akan meningkatkan kepercayaan pelanggan,” kata Remi.

Seminar diikuti oleh praktisi dari berbagai industri atau instansi di Indonesia. Seminar berlangsung sangat interaktif. Para peserta antusias untuk bertanya jawab dengan para narasumber.(ria & dnh)

 

Galeri foto: BSN Gelar Seminar Metrologi bagi Industri untuk Mendorong Akurasi Pengukuran dalam Industri Manufaktur