Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Raih Akreditasi, Laboratorium Kalibrasi UII Kini Tertelusur Secara Internasional

  • Rabu, 29 Juni 2022
  • 856 kali

Dunia pendidikan tidak dapat terlepas dari kegiatan penelitian dan pengembangan. Tentu, publikasi hasil penelitian yang dilakukan harus terjamin kebenarannya. Laboratorium kalibrasi yang terakreditasi berperan penting dalam memberikan jaminan ketertelusuran atas kebenaran hasil pengukuran.

Pada bulan Mei tahun 2022, Laboratorium Kalibrasi di unit kerja Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) telah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sesuai SNI ISO/IEC17025:2017 Kalibrasi dengan ruang lingkup massa untuk artefak Neraca Elektronik dan Spektrofotometri.

“Artinya, ketertelusuran atas hasil penimbangan dengan Neraca Elektronik dan Spektrofotometri yang sudah dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi UII tidak hanya tertelusur ke Standar Nasional Satuan Ukuran, tetapi juga tertelusur secara internasional,” ujar Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang juga menjabat sebagai Ketua KAN, Kukuh S. Achmad, selepas menyerahkan sertifikat akreditasi kepada Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Jaka Nugraha pada Rabu (29/6/2022) di UII, Yogyakarta.

Proses kalibrasi adalah proses membandingkan alat pengukuran dengan standar yang lebih tinggi ketelitiannya. Proses ini digambarkan seperti sebuah piramid, dengan ketertelusuran hingga ke satuan standar internasional. 

Kukuh mengatakan, proses kalibrasi sangat penting dalam dunia penelitian. Kukuh menyontohkan penggunaan tensi meter dalam kegiatan sehari-hari. “Bila hasil pengukuran tensi meter tidak akurat, maka pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mendasarkan pada hasil pengukuran tekanan darah tersebut berpotensi membahayakan pasien” jelasnya.

Dalam konteks perguruan tinggi, terutama dalam kegiatan penelitian, peran kalibrasi juga sangat vital. “Bila alat laboratorium yang digunakan dalam penelitian tidak terkalibrasi, maka validitas data-data yang dihasilkan dan publikasi yang ditulis dapat dipertanyakan kebenarannya,” tegas Kukuh.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Jaka Nugraha menjelaskan bahwa Laboratororium Kalibrasi merupakan laboratorium ketiga di UII yang mendapatkan akreditasi KAN. Sebelumnya, Laboratorium Terpadu serta Laboratorium Kualitas Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII telah meraih akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2005 dari KAN pada tahun 2011.

“Kami sadar sepenuhnya bahwa standardisasi adalah kunci untuk kemenangan persaingan di level nasional maupun global,” ujar Jaka.

Jaka berharap, perolehan akreditasi ini dapat meningkatkan layanan UII, khususnya layanan internal. “Alat yang terkalibrasi dapat memastikan data yang diperoleh memang benar-benar akurat, benar-benar baik. Sehingga, analisis lanjutannya bisa dijamin keakuratannya,” ucapnya.

Jaka pun mendorong dan mengarahkan semua unit di UII untuk senantiasa menerapkan budaya mutu. “Dengan menerapkan budaya mutu, visi UII insyaAllah akan tercapai, menjadi universitas terkemuka di level nasional maupun internasional,” tuturnya. (ald-Humas/Red:Arf-Humas)

 




­