Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

325 Mahasiswa Ikuti Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)-BSN

  • Kamis, 03 Februari 2022
  • 2259 kali

Sebanyak 325 mahasiswa dari 38 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sebelumnya, tercatat, 507 mahasiswa dari 79 perguruan tinggi telah mendaftar pada program MBKM-BSN.

Program MBKM-BSN merupakan dukungan dan dorongan BSN terhadap arahan Bapak Presiden Joko Widodo mengenai pembangunan SDM serta kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang MBKM.

Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam Peluncuran MBKM-BSN melalui daring yang juga ditayangkan di kanal Youtube BSN_SNI pada Rabu (2/2/2022) mengatakan dalam Rapat Terbatas terkait Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Bapak Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada para pimpinan Kementerian/ Lembaga (K/L) untuk memperhatikan bahwa pemerintah berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam periode pemerintahan yang kedua ini, sehingga diharapkan terlaksananya orkestrasi yang lebih solid baik antar K/L maupun yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, pelaku-pelaku industri, dan masyarakat.

Hal tersebut kemudian dituangkan dalam Kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yakni melalui Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan tersebut memberi kesempatan mahasiswa untuk menguasai berbagai bidang keilmuan yang berguna dalam memasuki dunia kerja maupun dunia usaha. Salahsatunya, keilmuan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Untuk itulah dengan adanya arahan Bapak Presiden Joko Widodo dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut, BSN sangat mendukung pelaksanaan MBKM.

“Dukungan tersebut adalah BSN memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar mengenai standardisasi melalui Magang/Praktek Kerja pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan BSN. Program ini kami namakan Magang MBKM SNI BINA UMK,” ujar Kukuh.

Pada program ini, mahasiswa yang bergabung akan terlibat dalam melakukan pembinaan pada UMKM. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman baru bagaimana menerapkan standar di UMKM yang dapat dijadikan bekal memasuki dunia kerja.

Penyelenggaraan Magang/Praktek Kerja bagi mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Indonesia melalui Program Magang MBKM SNI BINA UMK memiliki beberapa tujuan, diantaranya, meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa menganai penerapan standar dalam proses produksi dengan terjun langsung ke dunia industri baik kecil maupun menengah;meningkatkan kemampuan kepada mahasiswa mengenai penerapan sistem manajemen dalam proses produksi dengan terjun langsung ke organisasi dan industri; membantu menyiapkan lulusan masuk dunia kerja dengan meningkatkan kemampuan UMKM menerapkan SNI; serta memberikan ruang belajar di kampus bagi mahasiswa mengenai standardisasi.

Adapun waktu pelaksanaan magang/praktik kerja dimulai pada bulan Februari – Juli 2022. Bentuk kegiatan magang/praktik kerja/praktik kerja lapangan selama enam bulan atau satu semester, disetarakan dengan SKS disesuaikan dengan kebijakan di masing-masing perguruan tinggi.

Selain itu, untuk memudahkan pelaksanaan program, BSN bersama-sama dengan para dosen yang selama ini mendampingi mahasiswa, telah menyusun Buku Panduan Program Magang MBKM SNI BINA UMK yang memuat ketentuan tentang program magang, waktu pelaksanaan, cara pendaftaran, pelaksanaan seleksi magang/praktik kerja, persyaratan mahasiswa peserta, target/objek pendampingan penerapan SNI, kriteria dosen pembimbing, rincian tugas, dan bentuk kegiatan serta prosedur lainnya.

Kukuh berharap melalui Program Magang MKBM SNI BINA UMK ini mahasiswa dapat berkontribusi baik untuk meningkatkan knowledge and skill mengelola UMKM Industri Kecil dan Menegah serta dunia usaha untuk SDM Unggul Indonesia, dan membantu UMKM dalam penerapan SNI sebagai salah satu upaya mentransformasi UMKM naik kelas.

Acara yang berlangsung selama 2 hari (2-3 Februari 2022) merupakan kerjasama antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perguruan Tinggi, dan UMKM.

Selain Kukuh, hadir sebagai narasumber Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Wikan Sakarinto; Deputi Bidang Akreditasi BSN, Donny Purnomo; serta Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah. (nda-humas/Red: Arf)




­