Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Laporan dari Filipina: Hasil Sidang ke-39 ACCSQ Working Group 1

  • Jumat, 03 November 2017
  • 4652 kali

ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality (ACCSQ) Working Group 1 (WG1) on Standards Harmonization and Mutual Recognition Arrangement (MRA) baru saja melaksanakan sidangnya yang ke-39 di Manila, Filipina, pada tanggal 2 - 3 November 2017. Forum ini adalah forum kerjasama standardisasi ASEAN yang menangani harmonisasi standar dan kesepakatan saling pengakuan untuk fasilitasi perdagangan ASEAN dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).


Pertemuan dipimpin oleh Ms. Nor Haliza Ariffin, Senior Principal Assistant Director (Standardization), Department of Standards Malaysia, selaku Chair dan Mr. Steven PHUA Deputy Director Standard Division, SPRING Singapura, selaku Vice-Chair dan dihadiri oleh perwakilan dari Sekretariat ASEAN dan semua negara ASEAN, kecuali Myanmar.


Delegasi RI dipimpin oleh Dr. Zakiyah, Kepala Pusat Perumusan Standar BSN, dengan anggota delegasi dari Kementerian Perdagangan, Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Kementerian Perindustrian.


Beberapa butir penting yang dihasilkan dalam sidang ini antara lain:

1. ASEAN Member States (AMS) melihat perlunya pengembangan sumberdaya manusia di bidang standardisasi. Untuk itu pertukaraan informasi tentang program pendidikan standardisasi di masing-masing AMS perlu dilakukan. Indonesia  dapat dijadikan role model dalam pengembangan dan pengelolaan pendidikan standardisasi di tingkat universitas untuk pengembangan lebih lanjut di beberapa negara ASEAN. Indonesia bersedia dan menyambut terhadap keinginan  berkolaborasi dalam kegiatan pendidikan di bidang standardisasi.


2. Sidang melakukan finalisasi terhadap ToR ACCSQ WG 1. yang menekankan  WG 1 akan fokus pada harmonisasi standar. Perubahan nomenklatur dari Working Group on Standard and MRA menjadi Wrking Group on Standard akan  disampaikan kepada ACCSQ untuk disahkan.


3. Sidang meminta seluruh AMS untuk memberikan masukan terhadap draft revisi ASEAN GRP Guide 2009, sementara itu ASEAN Secretariat (ASEC) akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) untuk finalisasi draft guide tersebut.


4. Sidang membahas perkembangan harmonisasi standar dari masing-masing sektor, sebagai berikut:
    a. Twenty (20) Priority Products, Safety, and EMC Standards. Pertemuan mencatat update harmonisasi standar prioritas yaitu Medical Devices sebanyak 62,5%      
       untuk Direct use
without adoption of international standard (DIR); EMC Standard sebanyak 61.1% DIR, dan Additional EE product sebanyak 51.9% DIR.
       Sedangkan untuk yang identik (IDT), 

       Medical Devices sebanyak 32.5%, EMC Standard sebanyak 38.9%, dan Additional EE product sebanyak 39.5%.
    b. Electrical and Electronic Equipment Sector. Harmonisasi standar oleh JSC EEE adalah sebanyak 119 standar, di mana terdapat 3 usulan tambahan standar baru
       oleh Thailand
dan Filipina yang akan diharmonisasi, yaitu IEC 62113:2002 Ed 1.0, IEC 61199-1999, dan IEC 61195:1999.  Forum menyampaikan bahwa telah
       terbit edisi terbaru dari 3 standar
yang diusulkan dan mengharapkan JSC EEE dapat mempertimbangkan adopsi standar edisi baru.
    c. Medical Device Sector. AMDC  mengusulkan  harmonisasi standar sebanyak 14 standar prioritas dan 2 standar tambahan. Forum telah menyepakati 6 dari 14
       standar yang
diusulkan oleh sektor medical devices telah harmonis dengan standar internasional.
    d. Rubber-based Products Sector. RBPWG telah melakukan harmonisasi standar sebanyak 61 standar dan mengajukan 11 standar tambahan.  Untuk mencapai 
       harmonisasi
standar, AMS yang memiliki status adopsi No National Standard (NNS) dapat mempertimbangkannya menjadi Direct use (DIR. )
    e. Wood-based Products Sector. TFWBP telah mengidentifikasi 57 standar dan dalam proses penentuan prioritas standar yang akan diharmonisasi.
    f.  Cosmetics Sector. Pertemuan  mendorong ASEAN Cosmetic Committee (ACC) untuk mengharmonisasi daftar ASEAN Cosmetic Method (ACM) mengikuti standar
       internasional.

 
5.    Adanya bantuan capacity building dari ISO yaitu Workshop on ISO/IEC Guide 21 di sela-sela Sidang WG 1 ke-40 selanjutnya.

 
6.    Sidang menyepakati daftar FAQ terkait harmonisasi standar di ASEAN dan akan mempublikasikannya ke dalam website ASEAN.


Setelah sidang kali ini, pertemuan ACCSQ-WG1 ke-40 akan diselenggarakan pada tanggal 7-11 Mei 2018 di Singapura dan pertemuan ke-41 direncanakan akan diselenggarakan pada minggu ketiga bulan November 2018 di Thailand. (ZKY/AG/FIH/OS)




­