Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Siap Bersinergi Dengan Unisma

  • Jumat, 10 Maret 2017
  • 2458 kali

Untuk mensinergikan pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Kota Malang, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama dengan Universitas Islam Malang (Unisma) di Ijen Suites Resort & Convention Malang pada Kamis, 9 Maret 2017.


Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama ini dilakukan oleh Kepala BSN, Bambang Prasetya dan Rektor Unisma, Maskuri, serta disaksikan oleh Wakil Bupati Malang, Muhammad Sanusi; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Unisma, Junaidi; Presiden Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional Indonesia (LPKNI), Nanang Nilson; serta disaksikan oleh Wakil Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial. Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Erniningsih; Kepala Dinas Malang Raya, Eddy wahyono; serta Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto.

 

 

Dengan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama ini, BSN dan Unisma berkomitmen untuk mengadakan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki BSN dan Unisma.


Ruang lingkup kerja sama  ini mencakup penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat dan penerapan hasil riset; penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; penyelenggaraan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia; penylenggaraan kegiatan ilmiah, seminar, dan lokakarya yang mendukung kinerja pemerintah daerah; penyelenggaraan pengkajian dan konsultasi serta pengembangan sumber daya alam; dan kegiatan lain yang disepakati bersama. Nota Kesepakatan Bersama ini berlaku selama lima tahun.

 

“Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama ini adalah satu langkah yang baik, karena tahun depan BSN bersama Unisma akan menyelenggarakan acara yang sangat penting yang akan bermanfaat juga untuk Malang Raya dan Indonesia secara umum, yaitu menjadi tuan rumah Kongres ISO/Copolco 2018,” ujar Bambang

 

 

ISO/COPOLCO (International Standard Organization/Consumer Policy Committee) adalah Komite Kebijakan Standardisasi Internasional yang terkait dengan konsumen. Dengan kata lain, ISO/Copolco merupakan komite untuk melindungi konsumen. BSN pun memiliki perhatian yang besar terhadap konsumen di Indonesia. Kecerdasan konsumen dapat berdampak pada industri yang ada di Indonesia. Bambang pun berharap konsumen Indonesia dapat menjadi konsumen yang cerdas. “Bila konsumen pasif, industri tidak akan kreatif, tidak akan memenuhi standar. Untuk itu, konsumen Indonesia harus menjadi konsumen cerdas,” harapnya.


Salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam perdagangan dunia adalah standar. Saat ini, lanjut Bambang, standar menjadi mainstream. Bila ingin melakukan kerja sama perdagangan dengan negara lain, yang menjadi syarat adalah standar mutu. “Standar adalah senjata dalam berperang di bidang ekonomi,” tegasnya.

 

Unisma menyambut baik Nota Kesepakatan Bersama ini. “Mudah-mudahan pertemuan ini dapat memberikan arti penting, spirit baru untuk meningkatkan standardisasi nasional,” ujar Maskuri. dalam kesempatan ini, Maskuri menyatakan bahwa Unisma siap menjadi tuan rumah ISO/Copolco 2018.

 

 

Maskuri juga memaparkan pemikirannya untuk mendirikan konsorsium konsumen untuk menghadapi kekuatan dari luar. “Kita jangan hanya jadi pasar dan barang-barang / produk-produk yang ada di indonesia tidak laku di luar negeri. maka standardisasi merupakan suatu hal yang sangat penting,” tegasnya


Maskuri mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah dalam membuat kebijakan terkait standardisasi dan perlindungan konsumen “Perlindungan/regulasi yang nanti akan dibuat oleh pemerintah atau secara implementatif nanti akan bisa diawasi dengan bagus, tentunya akan memberikan suatu nuansa yang lebih baik bagi negara kita agar negara kita memiliki daya saing yang tinggi,” tutupnya. (ald-Humas)




­