Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Perumusan SNI yang Simple, Faster & Better

  • Rabu, 08 Maret 2017
  • 2901 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan terus memperbaiki proses perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan menganut prinsip simple, faster & better. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK), diamanatkan bahwa perumusan SNI dilakukan dengan memperhatikan waktu penyelesaian yang efektif dan efisien.


Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan BSN terkait pedoman pengembangan SNI, penulisan SNI, dan tahap perumusan lainnya akan terus diperbaiki. “Kita mengikuti motto ISO yaitu simple, faster & better. Prinsip tersebut kita anut dalam perumusan SNI,” ungkap Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN I Nyoman Supriyatna saat membuka Workshop Editor Perumusan SNI Sektor Kimia dan Pertambangan pada Rabu (8/3/2017) di Jakarta.

 

 

BSN melalui Pusat Perumusan Standar akan terus mengawal proses perumusan SNI, mempercepat perumusan SNI, serta bersinergi dengan stakeholder perumusan SNI. “Apa sih kebutuhan (stakeholder)? Itu yang kita utamakan. Jangan sampai nanti (SNI) yang tidak dibutuhkan yang kita rumuskan,” kata Nyoman.


Selain itu, dalam proses perumusan SNI juga harus dipikirkan tentang penerapan standar tersebut. Misalnya SNI sudah ditetapkan, penerapannya akan seperti apa dan lembaga penilaian kesesuaian yang akan melakukan kegiatan sertifikasi, pengujian, dan sebagainya.


Dengan begitu, kata Nyoman, kita dapat menghasilkan SNI yang berkualitas dan bermanfaat bagi para pemangku kepentingan.

 


Untuk mendukung perumusan SNI yang berkualitas tersebut, BSN menyelenggarakan Workshop Editor Perumusan SNI Sektor Kimia dan Pertambangan yang dihadiri oleh para anggota sekretariat Komite Teknis Sektor Kimia dan Pertambangan. Dari workshop tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran tata cara perumusan SNI.


“Editor dapat ikut dalam tahap perumusan standar dan memberikan perbaikan masukan bagi perumusan SNI. Workshop ini diharapkan menghasilkan sumber daya manusia perumusan SNI yang handal,” kata Nyoman.(ria –humas).




­