Indonesia memiliki 270000 km2 lahan gambut dengan sebaran meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua Sulawesi dan Sumatera bagian Timur. Adapun kedalaman gambut sangat beragam mulai dari 1 meter sampai dengan lebih dari 12 meter, bahkan di beberapa tempat mencapai 20 meter.
Ketua Himpunan Gambut Indonesia, Bambang Setiadi menjelaskan, "Indonesia merupakan penyumbang karbon terbesar di kawasan tropis, dimana keseluruhannya mencapai 332152 km2 di seluruh dunia.” Lanjutnya, “Gas Emisi Rumah Kaca terjadi akibat degradasi lahan gambut di Asia Tenggara mencapai 2000 juta ton karbondioksida per tahun, dimana 90% nya berasal dari Indonesia.” Hal ini disampaikan di sela-sela acara International Workshop on Wild Fire and Carbon Management in Peat Forest in Central Kalimantan.
“Sedangkan potensi massa karbon yang dimiliki Indonesia sebesar 5000 Giga ton,” Bambang menambahkan. Melalui Workshop ini, Bambang Setiadi yang juga selaku Kepala Badan Standarisasi Nasional berharap bahwa pihak Jepang dan Indonesia mulai mengkaji tentang standarisasi pengukuran gas emisi yang terjadi di lahan gambut. Selama ini masih saja bermunculan beragam pengukuran emisi.
Lahan Gambut juga menjadi penyumbang emisi karbon terbesar, walaupun hanya menutupi 3 % dari luas bumi namun mengandung 20%-35% karbon yang tersimpan di permukaan bumi. Lahan gambut di Asia Tenggara memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang sangat tinggi (3-6 kali lebih tinggi) daripada lahan gambut beriklim sedang. (ap)

Sumber : www.technologyindonesia.com
Kamis, 5 Maret 2009