Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Melirik Langkah Korporasi KIAS

  • Senin, 30 Januari 2012
  • 1367 kali
Kliping Berita

IMQ, Jakarta —  Memulai kegiatan operasi komersialnya sejak 1968 dengan ruang lingkup terutama meliputi industri keramik, PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) terus memacu kinerjanya.

Sejalan dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia terutama sektor properti, permintaan produk keramik juga ikut meningkat.

Dalam pengembangan bisnisnya, saat ini produsen dan distributor keramik tersebut memproduksi tegel porselin dinding (Wall Tile) yang terdiri dari beberapa ukuran, motif dan warna serta dipasarkan baik lokal maupun ekspor pada beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

Kapasitas produksi terpasang tegel porselin dinding KIAS adalah sebesar 12 juta meter persegi.

Selain harga yang bersaing, strategi pemasaran produk KIAS terutama ditekankan pada mutu, kelengkapan dan jaringan pemasaran.

Untuk mutu, semua produk perseroan diproduksi dan dipasarkan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI), Ceramic European Norm (CEN), Japan Industrial Standar (JIS), Singapore Standard (SS), SIRIM (Malaysia) dan PS Mark (Filipina).

Sementara dalam hal kelengkapan bisnisnya, perseroan menawarkan pilihan bahan bangunan keramik yang lengkap, baik dari segi jenis ukuran, motif dan warna maupun spesifikasi produk sehingga dapat memenuhi permintaan berbagai segmen pasar.

Di samping itu, jaringan pemasaran yang terpadu memberikan daya saing bagi perseroan, dan KIAS telah memiliki jaringan pemasaran yang tersebar di wilayah Indonesia serta secara aktif menjalin hubungan dengan agen KIAS di luar negeri, para importir luar negeri yang potensial, perwakilan dagang dan mengikuti pameran dagang.

Untuk menggenjot pengembangan bisnis ini emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham KIAS ini berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) kepada para pemegang saham dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 6,74 miliar saham seri B atau 44,44% dari modal ditempatkan dan disetor KIAS setelah PUT II, dengan nilai nominal Rp105 setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran berkisar dari Rp123- Rp135 setiap saham.

Setelah dikurangi biaya emisi, dana hasil PUT II ini akan digunakan sekitar 86,7% untuk pelunasan pinjaman perbankan KIAS dan entitas anak usaha kepada United Overseas Bank Limited, Singapura, (pihak ketiga) berupa revolving loan facility sedangkan sisanya sekitar 13,3% akan digunakan untuk modal kerja.

Menurut riset yang diungkapkan eTrading Securities, rencana perseroan melaksanakan PUT II untuk mendanai kewajibannya yang akan jatuh tempo merupakan langkah positif.

"Dengan pembiayaan kembali (refinancing) ini tentunya akan mengurangi beban bunga KIAS, sehingga diharapkan dapat secara signifikan memberikan nilai tambah bagi kinerja keuangan perseroan ke depannya," tuturnya.

Selain itu, dana hasil PUT II yang rencananya digunakan untuk modal kerja KIAS hendaknya digunakan dengan efektif untuk pengembangan bisnis KIAS.

"Berdasarkan pada observasi yang pada 16 emiten yang melakukan aksi korporasi right issue selama Juni sampai dengan Desember 2011, rencana PUT II (right issue) berpotensi memberikan keuntungan bagi investor," menurut riset tersebut.

Dalam pergerakan sahamnya secara teknikal, saat ini KIAS sedang terkoreksi untuk menguji garis mid bollinger band-nya, waspadai apabila garis mid bollinger band-nya tertembus maka KIAS berpotensi melanjutkan koreksi.

Namun apabila, KIAS berhasil bertahan di atas garis mid Bollinger Band-nya, maka berpotensi untuk rebound menguji area resistance pertama dan kedua berada pada 96 dan 102, sedangkan support pertama dan kedua berada pada level 84 dan 76.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (27/1), saham KIAS berada pada level Rp93 per saham, dengan volume sebanyak 2,25 juta lembar saham senilai Rp2 miliar

Sumber : AntaraNetworks.com, Senin 30 Januari 2012
Link : http://www.imq21.com/news/read/48342/20120130/074019/Melirik-Langkah-Korporasi-KIAS.html




­