Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Lho, Mainan Pendidikan Anak Mengandung Merkuri

  • Jumat, 27 Januari 2012
  • 1067 kali
Kliping Berita

Mainan edukatif diyakini bisa membantu peningkatan kecerdasan anak. Tapi hati-hati sebab Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) baru menemukan mayoritas mainan anak mengandung logam berat yang sangat berbahaya.

Logam berat berbahaya itu antara lain timbal (Pb), merkuri (Hg), cadmium (Cd), dan chromium (Cr). "YLKI telah melakukan pengujian beberapa mainan pendidikan anak. Hasilnya, ditemukan mayoritas mainan tersebut mengandung logam berbahaya," ujar Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.

Menurut dia, meskipun kadar logam yang diuji masih dalam batas standar yang ditetapkan SNI tetapi tetap membahayakan bagi anak-anak.

"Karena lama-lama logam tersebut akan terakumulasi di dalam tubuh anak dan menyebabkan berbagai penyakit," terang Tulus.

Tulus menegaskan, tidak boleh ada logam berbahaya pada mainan anak. Ia mengimbau kepada pihak terkait untuk lebih ketat mengawasi peredaran mainan anak.

"YLKI mengimbau kepada pemerintah agar menerapkan standar yang tinggi untuk mainan anak-anak. Kalau di luar negeri bisa, di Indonesia juga harus bisa sehingga aman digunakan untuk mainan anak," kata Tulus.

Staf peneliti YLKI Noor Jehan menjelaskan tahap pengujiannya telah melalui uji laboratorium mengenai kandungan logam berat dan analisis label serta informasi di kemasan. Sebanyak 21 mainan yang diuji terdiri dari mainan edukasi berbentuk sempoa, kereta, sejumlah puzzle, balok ukur berwarna, balok rumah-rumahan, rumah hitung kayu serta kotak pos yang semuanya menggunakan cat pewarna.

Dari 21 mainan tersebut hanya tujuh mainan yang memberikan label di kemasannya. Sisanya hanya dikemas plastik dengan petunjuk harga tanpa ada penjelasan bahan dan cara penggunaan mainan.

Jehan menjelaskan kadar timbal tertinggi ditemukan pada cat pewarna mainan dinosaurus kayu sebesar 8,83 miligram. Lalu tertinggi kedua puzzle kucing dengan jumlah timbal sebesar 8,4 miligram, serta puzzle ikan sebesar 7,57 miligram. Seluruh mainan tersebut tidak diketahui pembuatnya dan tidak menyertakan label kandungan bahan mainan serta penggunaan.

Untuk kadar merkuri tertinggi ditemukan di mainan edukasi berbentuk sempoa kecil dengan jumlah 39,27 miligram, lalu tertinggi kedua terdapat pada mainan Three Branded dengan total 37,14 miligram.

Serta yang ketiga dengan nilai 12,37 miligram terkandung di mainan Maze. Semuanya juga tidak mencantumkan nama pembuat dan label penggunaan serta keterangan bahan mainan.


Zat kromium yang ditemukan pada mainan anak-anak terkandung di cat pewarna mainan puzzle bentuk dengan jumlah 17,47 miligram, lalu juga terkandung di City Block A dengan kadar 13,76 miligram, juga pada mainan Plan Toys Balancing Cactus buatan Thailand dengan jumlah 11,57.

Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernafasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingivitis. Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf dan akhirnya kematian.

Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110 orang. Waspadalah!ins

Sumber : SurabayaPost, Jumat 27 Januari 2012.
Link : http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=066f13da3fd48056279c5ad777dac1bc&jenis=b706835de79a2b4e80506f582af3676a




­