Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Ada Zat Berbahaya pada Mainan Anak

  • Kamis, 26 Januari 2012
  • 1245 kali
Kliping Berita

DUREN TIGA - Para orang tua harus berhati-hati ketika membelikan anak-anaknya mainan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan, mainan anak yang beredar di pasaran ternyata banyak yang mengandung zat berbahaya.

Staf Peneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Noor Jehan mengatakan, zat-zat berbahaya yang terkandung pada mainan anak-anak adalah timbal (Pb), mercuri (Hg), cadmium (Cd), dan crhomin (Cr). Dia mengatakan, kandungan zat-zat itu memang masih di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mainan anak.

Meski demikian, Jehan menilai, mainan anak tidak seharusnya mengandung zat berbahaya. "Zat-zat tersebut sangat berbahaya bagi anak dalam jangka pendek dan panjang," ujar dia, di kantor YLKI, Jakarta Selatan, Rabu (25/1).

Efek jangka pendek timbal, misalnya, menyebabkan anak sakit perut hebat dan diare. Dalam jangka panjang, bisa memengaruhi sistem syaraf dan tubuh anak-anak.

Zat-zat berbahaya tersebut biasanya terdapat pada mainan anak yang berjenis edukasi, seperti sempoa dan balok ukur warna. Jehan mengatakan, mainan-mainan tersebut hampir setiap hari disentuh olehanak. Sebab, beberapa taman kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggunakan mainan anak jenis tersebut.

Menurut Jehan, mainan tersebut memang didesain menarik dengan warna yang cerah dan bentuk yang unik. Namun, bahan yang digunakan tidak aman untuk anak. Apalagi, mainan anak tidak dilengkapi dengan keterangan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

"Tidak terdapat instruksi atau keterangan mengenai mainan anak tersebut," kata dia. Padahal, Jehan menuturkan, keterangan tersebut sangat penting agar konsumenpaham apakah layak diberikan ke anak atau tidak.

Sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, konsumen berhak atas informasi yang benar, jujur, dan jelas. Jadi, konsumen berhak atas kenyamanan dan keamanan dalam mengonsumsi barang.

Menurut Jehan, mainan anak yang berbahaya tidak hanya berasal dari luar seperti China dan Thailand, tapi juga produksi lokal. Karena itu, YLKI mengimbau kepada para orang tua agar berhati-hati memilih mainan, khususnya untuk anak berusia umur dua sampai lima tahun.

c32 d ratna puspita

Sumber : Republika, Kamis 26 Januari 2012, Hal. 21.




­