Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

4 Sektor produk masuk prioritas program SNI

  • Kamis, 21 Juli 2011
  • 1059 kali
Kliping Berita

JAKARTA: Badan Stardardisasi Nasional (BSN) menambah empat sektor yang diprioritaskan penerapan SNI-nya untuk memperkuat daya saing dalam menghadapi liberalisasi tarif dalam kerangka kerja sama perdagangan bebas Asean China FTA (ACFTA).

Empat sektor itu adalah furnitur, keramik, alat tulis kantor (ATK), dan alat kesehatan.

Kepala BSN Bambang Setiadi mengatakan usulan penambahan empat sektor ini datang dari pelaku usaha dan dengan melihat kondisi kesiapan industri dalam berhadapan dengan produk China pasca ACFTA.

Selain itu, lanjut dia, berdasarkan pada pertimbangan nilai ekspor dan impornya yang lebih dari US$100 juta.

“Kita sudah punya 11 sektor industri prioritas. Setelah kita lihat, ada empat lagi yang harus masuk dalam prioritas, sehingga empat itu ditambahkan ke daftar yang sudah ada,” kata Bambang, hari ini.

Sebelumnya, BSN telah menetapkan 11 sektor prioritas yakni baja, TPT, alas kaki, petrokimia, plastik, makanan danminuman, pertanian, mainan anak-anak, mesin dan perkakas, aluminium, dan elektronika dan kelistrikan.

Total keseluruhan SNI yang telah ditetapkan pada 11 sektor prioritas itu berjumlah 1.570 SNI atau sebesar 23% dari total SNI yang ditetapkan BSN sampai akhir 2010 sebesar 6.799 SNI.

Menurut Bambang, BSN akan melakukan kajian lebih lanjut kepada empat sektor itu untuk melihat implementasi SNI terhadap sektor-sektor tersebut.

“Jika sudah punya SNI-nya, kita akan telusuri lagi apakah SNI itu masih relevan atau tidak. Kalau tidak akan diabolisi sementara kalau yang masih berlaku, akan dilihat lagi apakah perlu penyesuaian atau tidak,” tuturnya.  (faa)

Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 21 Juli 2011. Hal. 10




­