Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Perjuangkan Pemenuhan Standar Industri

  • Kamis, 14 Juli 2011
  • 1104 kali
Kliping Berita

Pengurus DPW MASTAN DIJ Dilantik

JOGJA - Budaya kerja yang konsisten dan berstandar akan meningkatkan daya saing produk dan jasa. Lewat budaya kerja yang konsisten dalam menerapkan sistem dan prosedur yang standar, output yang dihasilkan akan lebih berkualitas, baik produk ataupun jasa. Ketua DPW Masyarakat Standarisasi Indonesia (MASTAN) DIJ Ir Syakir Hasyimi MSi mengingatkan, kendala yang sering ditemui adalah budaya kerja yang belum terbiasa konsisten saat menerapkan sistem dan prosedur

“Untuk itu, DPW MASTAN DIJ akan memperjuangkan konsistensi dalam memenuhi standar industri. Kita juga ingin mendorong peningkatan jumlah produk Jogja dan Indonesia yang ber-SNI,” ungkap Syakir, usai dilantik menjadi Ketua DPW MASTAN DIJ, di Hotel University Center UGM, kemarin.

Syakir mengungkapkan, produk yang berasal dari Jogjakarta banyak yang telah memiliki label SNI. Dari waktu ke waktu jumlahnya juga terus meningkat.

Ditegaskan, peningkatan terasa saat produk yang terkena dampak langsung regulasi Perpres No 54/2010 yang mewajibkan produk-produk ber-SNI. Seperti pengadaan belanja pemerintah pusat dan daerah dengan sumber dana dari APBN ataupun APBD.  “Memang, angka pastinya belum bisa dipublis, tetapi kenaikannya sekitar 10 persen setiap tahun,” tegasnya.

Indikasi kenaikan tersebut juga didorong bertambahnya perusahaan ataupun perorangan yang mengajukan permintaan dilakukannya uji terhadap produk mereka. Terutama produk yang menyangkut empat aspek. Yaitu keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Di tempat yang sama, Ketua Umum DPN MASTAN Ir Arifin Lambaga menegaskan, MASTAN merupakan organisasi nirlaba yang mandiri, terbuka, peduli, dan  berkompeten di bidang standarisasi.

“Lembaga ini dibentuk untuk mendorong terwujudnya industri nasional ber-SNI yang tangguh. Ini di tingkat nasional, regional, maupun internasional,” katanya.

Arifin menilai standarisasi  menjadi sesuatu yang sangat penting. Bukan saja mendorong industri dalam negeri agar bisa lebih bersaing, tetapi juga menjaga masyarakat sebagai konsumen akan mendapatkan produk yang layak dan aman.

“Standarisasi juga bisa menjadi “pagar” bagi produk-produk lain dari luar negeri. Kita sudah merasakan bagaimana serbuan produk import yang tidak jelas kualitas dan standarnya,” ujarnya.

Menurut Arifin, hingga kemarin DIJ menjadi provinsi ke-9 yang telah dibentuk kepengurusan MASTAN. Tugas utamanya melakukan sosialisasi betapa pentingnya penggunaan SNI, manfaat dan keuntungan bagi semua pihak. Baik itu konsumen, pebisnis, pekerja, masyarakat umum, dan negara.

Ketua Bidang Organisasi Syahrudin Chaniago menegaskan, setelah produk dan proses yang telah mencapai standar yang baku, diharapkan kedepannya MASTAN akan mendorong kualifikasi SDM .

“MASTAN akan mengawal program standarisasi di sumber daya manusia. Kita akan berjuang mewujudnya,. Termasuk berhadapan dengan regulator yang lalai menerapkan standarisasi,” katanya.

Pada pelantikan pengurus DPW MASTAN DIJ, selain Ketua UMUM DPN MASTAN Ir Arifin Lambaga dan Ketua Bidang Organisasi dan Pengembangan Profesional Syahrudin Chaniago, juga hadir Ketua Dewan Penasehat DPW MASTAN Ir Gatot Murdjito MS dan pejabat MASTAN pusat lainnya. (hes)

Sumber : Radar Jogja, Kamis 14 Juli 2011.
Link : http://www.radarjogja.co.id/ekonomi-bisnis/12-ekonomi-bisnis/19500-perjuangkan-pemenuhan-standar-industri.html




­