Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Produk Impor China makin Perkasa

  • Selasa, 03 Mei 2011
  • 1156 kali
Kliping Berita

Indonesia merupakan satu-satunya negara utama ASEAN yang mengalami defisit perdagangan dengan China dalam skema ACFTA.

SERBUAN produk impor asal China ke Tanah Air makin tidak dapat diredam. Sepanjang tiga bulan pertama 2011 saja, nilai impor dari Negeri Tirai Bambu terus membengkak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor nonmigas dari China pada Januari hingga Maret 2011 mencapai US$5,3 miliar. Nilai tersebut naik sekitar 31. jika dibandingkan- dengan periode yang sama tahuhlalu yang sebesar US$4,1 miliar.

Adapun pertumbuhan ekspor ke China sepanjang triwulan 1 2011 bila dibandingkan periode sama tahun lalu hanya lo.. \ akni dari US$3,1 miliar menjadi USS3.65 miliar. Hal itu menyebabkan defisit neraca perdagangan dengan China semakin membesar (lihat grafis). Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Anggito Abimanyu menyatakan Indonesiamerupakan satu-satunya negara ASEAN yang mengalami defisit perdagangan dengan China. Negara-negara ASEAN lainm a mampu meningkatkan eks-.por secara signifikan terhadap China setelah diberlakukannya perdagangan bebas (ASEAN-China free trade ana/ ACFTA).

Satu-satunya lima besar negara di ASEAN yang negatif dengan China adalah Indonesia. Negara lainnya, neraca perdagangannya positif," ujarnya di sela konferensi pers di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Menurut Anggito, hinggakini negara-negara anggota ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina tidak pernah mempermasalahkan adanya kebijakan ACFTA. Pasalnya, negara-negara tersebut merasakan keuntungan dengan adanya kebijakan tersebut.

"Negara lain sudah happy dengan ACFTA," ujarma.
Meski demikian, ia menyarankan neraca perdagangan dalam skema ACFTA tidak hanya dilihat secara bilateral, tapi juga secara multilateral. Apabila Indonesia bisa mendapatkan dan mempertahankansurplus dalam total perdagangan dengan semua negara \ .iti); terlibat dalam ACFTA, masih cukup aman.

"Asal yang diimpor dari China adalah bahan baku. Jangan dilihat hubungan individu," ujarnya,
Perkembangan impor yangpesat juga terjadi pada perdagangan dengan Thailand. Pada triwulan 1 2011, Thailand menggeser posisi Singapura sebagai negara pemasok impor nonmigas ketiga setelah China dan Jepang. Pertumbuhannya mencapai 45.1\ jika dibandingkan dengan triwulan I 2010.

Masalah bahasa

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menerangkan salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam upaya menggenjot kinerja ekspor ke China adalah perbedaan bahasa. Sering kali produk Indonesia kurang mendapat pengakuan standar dari China karena masalah itu.

"China punya standar \ .ing harus dipenuhi, jadi kita minta dia untuk menjelaskan Masalah bahasa, kadang-kadang kita kurang tahu cara mendapat pengakuan dari standar dia terutama di bidang pertanian, antara lain produk buah-buah.in dan sarang burung," ujar Mari seusai menjadi kcy-note speaker dalam simposium Strengthening SMEs in ASEAN di Jakarta, kemarin.

lebih lanjut. Mari mengatakan Indonesia juga menetapkan standar untuk produk-produk impor, termasuk dari China, dalam bentuk Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, diakuinya, belum semua SNI bersifat wajib. (VE-1)tupani@mediaindonesia.com

Sumber : Media Indonesia, Selasa 3 Mei 2011. Hal. 17




­