Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Aklindo Bentuk Koperasi di Jatim

  • Senin, 18 Oktober 2010
  • 1549 kali
Kliping Berita

SURABAYA - SURYA- Masih tingginya biaya penyambungan listrik yang harus ditanggung calon pelanggan PLN mendasari Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (Aklindo) Jatim membentuk koperasi. Tujuannya, membantu modal dan peralatan yang diharapkan menekan biaya 5-10 persen.

Ketua Koperasi Energi dan Kelistrikan Indonesia (Koperlindo) Adri Istambul Lingga Gayo mengatakan, selama ini banyak permasalahan menyangkut kelistrikan, mulai mahalnya biaya penyambungan, belum standarnya peralatan atau instalasi listrik, serta pemanfaatan energi terbarukan belum optimal.

“Seiring UU Ketenagalistrikan yang memberi kesempatan bagi pemerintah daerah dan swasta untuk menyediakan listrik bagi masyarakat, kita berupaya melakukan itu,” kata Adri di sela Rakorda Aklindo Jatim, Sabtu (16/10).

Untuk memberikan biaya yang layak bagi konsumen, pihaknya mendapat dukungan dari beberapa pihak seperti pabrikan peralatan listrik yang sudah punya Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan harga murah, yang tentunya berimbas menekan harga dan produk yang berkualitas bagi konsumen.

Sementara guna mempercepat jadwal proyek penyambungan listrik, melalui modal yang dikumpulkan anggota, termasuk akses ke perbankan, membantu kontraktor mengikuti tender besar. Dengan begitu, pihaknya membantu PLN mengurangi daftar tunggu pelanggan.

“Sebenarnya selama ini Aklindo telah memberikan yang termurah. Contoh, biaya satu titik lampu yang biasanya Rp 150.000-160.000, kita hanya Rp 145.000. Demikian juga peralatan, kita disupport pabrikan ber-SNI,” ulas Adri.

Permodalan Koperlindo saat didirikan mencapai Rp 500 juta. Dana itu, diakuinya, bisa untuk memutar transaksi hingga Rp 2 miliar atau mampu memenuhi kuota pemasangan listrik di Jatim hingga 160.000 pelanggan pada akhir 2010.

Ketua Aklindo Jatim Sutan Kasidal mengakui, Koperlindo di Jatim akan menjadi embrio berdirinya koperasi serupa secara nasional. Salah satunya, dengan bakal digarapnya energi terbarukan di beberapa daerah di Jatim, seperti pembangkit tenaga angin, air dan matahari.

“Kita sudah melakukan pemetaan. Energi mikrohidro cukup potensial dan peluangnya besar. Untuk pembangkit skala menengah kita mampu. Untuk tarif bisa ditentukan dan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat,” ungkap Sutan.

Terkait penyambungan listrik di Jatim, Sutan menyebut selama semester I/2010 realisasi penyambungan listrik baru mencapai 40.000 pelanggan, atau naik dibanding tahun lalu 30.000 pelanggan.

Seiring program penyambungan sejuta listrik, Ketua Umum Aklindo Andi Amir Husry menargetkan bisa memasang sekitar 40 persennya atau 400.000 sambungan baru. “Kami mendukung ini, salah satunya dengan pendirian koperasi yang akan berimbas pada masyarakat,” jelasnya.

Corporate Speaker PLN Distribusi Jatim , Agus Widayanto menambahkan, hingga kini ada 28.000 pengajuan. Jatim menargetkan memasang 160.000 jaringan baru.

“Sekitar 60 persen berdaya 900 VA. Sisanya, jaringan listrik berdaya 450 VA dan 1.300 VA,” ulas Agus.ndio

Sumber : Surya.co.id, Senin 18 Oktober 2010.
Link : http://www.surya.co.id/2010/10/18/pasang-listrik-lebih-murah.html




­