Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sarasehan Menjaring Umpan Balik Kebutuhan SNI di FIMN 2024

  • Jumat, 16 Agustus 2024
  • Humas BSN
  • 87 kali

“Salah satu kunci dari daya saing nasional sekaligus perlindungan kepada masyarakat kita adalah aspek standarnya, oleh karena itu SNI menjadi hulu dari seluruh proses infrastruktur mutu nasional”, ungkap Deputi bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo dalam pembukaan “Sarasehan Umpan Balik Kebutuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pendukung Infrastruktur Mutu Nasional” pada Selasa (13/08/2024). Kegiatan ini adalah salah satu bagian dari Festival Infrastruktur Mutu Nasional (FIMN) tahun 2024.

Hendro juga menyampaikan bahwa sarasehan umpan balik kebutuhan SNI ini menjadi langkah konkrit BSN dalam memfasilitasi serta mengidentifikasi kebutuhan SNI dari pemangku kepentingan dengan tujuan agar perumusan SNI dapat tepat sasaran dan sesuai konteks kebutuhan, khususnya dalam upaya mendukung penyediaan SNI di infrastruktur mutu nasional.

Selaras dengan paparan Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam pembukan FIMN 2024, lingkup infrastruktur mutu nasional mencakup 3 (tiga) pilar, yaitu standardisasi, akreditasi (sistem penilaian kesesuaian) dan metrologi (ketelusuran pengukuran) yang ketiga-ketiganya merupakan tusi utama dan oleh karenanya menjadi tanggung jawab BSN. Kualitas infrastruktur yang baik diyakini akan memberikan banyak manfaat, diantaranya meningkatkan akses pasar, meningkatkan diversifikasi produk, melindungi konsumen dan lingkungan, meningkatkan peluang investasi dan meningkatkan daya saing melalui peningkatan efisiensi industri maupun perdagangan.

Kegiatan yang mengundang beberapa Kementerian/Lembaga, Asosiasi dan perwakilan dari 169 Komite Teknis (Komtek) ini bertujuan untuk penjaringan masukan dari pemangku kepentingan bagaian dari proses penyusunan peta jalan (roadmap) kebutuhan SNI, dalam rangka mendukung arah kebijakan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029 terkait transformasi ekonomi ”Hilirisasi berbasis sumberdaya alam unggulan, padat karya terampil, padat teknologi, inovasi dan berorientasi ekspor untuk 8 sektor prioritas”, melalui pemanfaatan aspek standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Diskusi panel dalam kegiatan ini dimoderatori oleh anggota council Komite Akreditasi Nasional (KAN), Arief Safari. Hadir sebagai narasumber yaitu: Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Teguh Sambodo dengan paparan mengenai Penilaian Kesesuaian yang Mendukung Perekonomian Nasional Berbasis Inovasi dan Teknologi; Anggota perkumpulan penilaian kesesuaian seluruh Indonesia (ALSI), Amir Partowiyatmo dengan paparan mengenai Kebutuhan SNI dalam mendorong keberterimaan internasional terhadap hasil penilaian kesesuaian; dan Ketua Dewan Kakao Indonesia, Soetanto Abdoellah dengan paparan mengenai Strategi menjaring umpan balik berkelanjutan kebutuhan SNI mendukung rantai pasok global.

Berdasarkan hasil diskusi panel tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu dilakukan transformasi standardisasi untuk meningkatkan produktivitas yang terkait dengan banyak aspek, seperti penanganan isu lingkungan, inovasi produk yang sejalan dengan prioritas pembangunan, dan pengembangan ekonomi sirkular. Standar nasional yang dikembangkan diharapkan dapat diimplementasikan pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Arief juga menambahkan bahwa perkembangan standar internasional dan juga faktor-faktor penolakan maupun penentu kemenangan suatu produk secara global perlu dicermati sebagai strategi dalam menjaring umpan balik kebutuhan standar dalam mendukung rantai pasok global. Selain itu, perlu adanya sistem mutu nasional untuk keberterimaan hasil penilaian kesesuaian, dalam rangka pengembangan 3 pilar yaitu standardisasi, metrologi, dan penilaian kesesuaian.

“Untuk menuju Indonesia Emas 2045, perlu strategi yang adaptif, kolaboratif dan integratif antara pengembangan standar, metrologi, maupun dengan penilaian kesesuaian” tutup Arief pada akhir diskusi. Kegiatan Sarasehan ini merupakan acara dari Direktorat Sistem dan Harmonisasi Pengembangan Standar, dalam rangka mendukung semaraknya acara Festival Infrastruktur Mutu Nasional (FIMN) tahun 2024 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center selama 12-13 Agustus 2024.(hps-humas/Ed: HK)

 

Galeri Foto: Sarasehan Menjaring Umpan Balik Kebutuhan SNI di FIMN 2024