Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Adopsi Standar Carbon Capture Storage dari ISO

  • Senin, 13 November 2023
  • Humas BSN
  • 1355 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai lembaga pemerintah yang mengelola bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian telah merumuskan standar Carbon Capture Storage yang diadopsi dari standar ISO menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini disampaikan Sekretaris Utama BSN, Donny Purnomo dalam acara "Indonesia Carbon Capture Storage / Carbon Capture Utility Storage (CCS/CCUS) Credits Update, Showcase dan Business Matching Session" yang merupakan bagian dari rangkaian acara Carbon Digital Conference 2023 pada Rabu (8/11/2023) di Bali.

Menurut Donny, standar ini diadopsi untuk digunakan sebagai acuan dalam rangka mendukung investasi CCS di Indonesia. "Indonesia mempunyai potensi CCS yang sangat besar yang tentunya perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mensejahterakan bangsa Indonesia," tutur Donny.

Penyusunan SNI berdasarkan standar ISO dipilih dengan metode publikasi ulang-cetak ulang sehingga proses adopsi dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Adapun SNI CCS yang telah diadopsi adalah:

SNI ISO 27914:2017 Penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida —Penyimpanan geologis (ISO 27914:2017 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage — Geological storage)

SNI ISO/TR 27915:2017 Penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida — Kuantifikasi dan verifikasi (ISO/TR 27915:2017 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage — Quantification and verification)

SNI ISO/TR 27918:2018 Manajemen risiko daur hidup proyek penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida terintegrasi (ISO/TR 27918:2018 Lifecycle risk management for integrated CCS projects)

SNI ISO/TR 27923:2022 Penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida – Operasi injeksi, infrastruktur dan monitoring (ISO/TR 27923:2022 Carbon capture, transportation and geological storage – Injection operations, infrastructure and monitoring)

"Penerapan standar ISO terkait CCS tidak berhenti pada 4 standar tersebut saja, namun telah diprogramkan untuk penerapan standar CCS terkait lainnya pada tahun 2024," ungkap Donny. Ia berharap kebutuhan akan standar CCS dapat dipenuhi dengan hadirnya standar tersebut.

Sebelumnya, BSN telah mengadopsi dan mengoperasikan sistem akreditasi lembaga verifikasi dan validasi Gas Rumah Kaca melalui KAN  berdasarkan SNI ISO 14065 dan SNI ISO/IEC 17029:2019.

Adopsi Standar  Internasional dan pengoperasian sistem akreditasi yang diakui oleh organisasi kerjasama akreditasi internasional ini diharapkan dapat mendukung integrasi perdagangan karbon Indonesia dengan perdagangan karbon internasional," pungkas Donny. (tyo-humas)

 




­