Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Akreditasi Mendukung Perdagangan Global dan Meningkatkan Mutu Produk Nasional Melalui Laboratorium yang Kompeten

  • Kamis, 15 Juni 2023
  • 833 kali

Dalam dunia global, laboratorium di berbagai negara harus mematuhi standar yang berlaku secara internasional untuk memastikan kualitas, keamanan, dan keandalan hasil penelitian dan pengujiannya.

Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat atas hasil pengujian dan analisis, laboratorium memerlukan akreditasi sebagai proses penilaian independen oleh badan akreditasi. Dalam hal ini, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) merupakan Badan yang wewenang melaksanakan akreditasi laboratorium di Indonesia.

Dengan akreditasi, laboratorium dapat memastikan kompetensinya untuk beroperasi sesuai standar yang ditetapkan. Laboratorium dapat memastikan keandalan hasil pengujiannya, memastikan standar kualitas yang tinggi, meningkatkan kepercayaan pelanggan atau pengguna jasanya, memenuhi kepatuhan terhadap peraturan, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman laboratorium, penyelenggara uji profisiensi, dan serta produsen bahan acuan akan pentingnya akreditasi, Komite Akreditasi Nasional melaksanakan Pertemuan Teknis Laboratorium pada Kamis (15/6/2023) di ICE BSD, Tangerang dengan tema “Akreditasi Mendukung Perdagangan Global dan Meningkatkan Mutu Produk Nasional Melalui Laboratorium yang Kompeten”

“Secara internasional, KAN telah memperoleh pengakuan untuk laboratorium yang terakreditasi melalui Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan International Laboratorium Accreditation Cooperation (ILAC),” ungkap Sekretaris Utama BSN selaku Plt. Deputi Bidang Akreditasi BSN, Donny Purnomo.

Pertemuan Teknis ini sekaligus merupakan bagian dari perayaan Hari Akreditasi Dunia yang diperingati setiap tanggal 9 Juni dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Infratruktur Mutu Nasional Tahun 2023.

Sejauh ini, BSN melalui KAN telah mengoperasikan 35 skema akreditasi dan mengakreditasi 2.977 LPK, dengan LPK dengan status terakreditasi aktif berjumlah 2.233 LPK.

Pada Pertemuan Teknis yang dihadiri oleh 800 perwakilan Laboratorium dari seluruh Indonesia ini, Direktur Akreditasi Laboratorium BSN, Agustinus Praba Drijarkara menyampaikan data terkini akreditasi Laboratorium

“Hingga akhir Mei 2023, Direktorat Akreditasi Laboratorium telah mengoperasikan 5 skema akreditasi, yaitu skema Laboratorium Pengujian dan skema Laboratorium Kalibrasi berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian / Laboratorium Kalibrasi, SNI ISO 15189:2022 Persyaratan untuk Laboratorium Medik, SNI ISO/IEC 17043:2023 Persyaratan untuk Penyelenggara Uji Profisiensi SNI ISO 17034:2016 Persyaratan umum produsen bahan acuan,” ungkap Agustinus. Sejauh ini, KAN telah mengakreditasi 1804 Laboratorium Penguji, 409 Laboratorium Kalibrasi, 93 Laboratorium Medik, 34 Penyelenggara Uji Profisiensi dan 2 Produsen Bahan Acuan.

Dalam pertemuan teknis ini, perwakilan dari PTB Jerman Dr.-Ing. Clemens Sanetra menyampaikan materi mengenai ketertelusuran pengukuran di Laboratrium. Sementara, dalam diskusi teknis mengenai jaminan mutu internal di laboratorium, hadir sebagai narasumber yakni asesor kepala Komite Akreditasi Nasional (KAN) yakni Drs. Dede Erawan, Dr. Komar Sutriah, serta dr. Tjan Sian Hwa. Selain itu, salah satu LPK juga menyampaikan testimonialnya terkait manfaat layanan akreditasi KAN dapat mendukung peran Laboratorium dalam mendukung produk Indonesia dapat berkualitas mutunya dan mendapatkan kepercayaan negara tujuan ekspor.

Melalui Pertemuan Teknis Laboratorium ini diharapkan meningkatkan kompetensi Laboratorium yang terakreditasi KAN, sehingga melalui layanan laboratorium terakreditasi KAN, dapat meningkatkan kepercayaan produk-produk Indonesia dapat berdaya saing di pasar global. (Put)

 

 




­