Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Peningkatan Pemahaman Pangan yang Aman dan Berkualitas

  • Kamis, 08 Juni 2023
  • 910 kali

 

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama. Hanya dengan pangan yang aman, kita dapat memperoleh manfaat penuh dari nilai gizinya. Adapun pangan rentan terkena cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.

Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo dalam sambutan Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta pada Rabu (07/06/2023) mengatakan salah satu sumber pangan yang banyak digemari konsumen dan mudah untuk didapatkan adalah pangan olahan siap saji.

Sementara itu, tantangan yang dihadapi oleh pangan olahan siap saji adalah kecenderungan menjadi sumber kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan. Oleh karenanya, masih perlu ditingkatkannya kembali pemahaman terhadap penerapan cara pengolahan dan penyajian pangan yang baik sehingga pangan aman sejak diproduksi, disajikan, hingga dikonsumsi.

“Dengan demikian, pembinaan dan pengawasan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) Siap Saji, Sentra Pangan Jajanan (SPJ), dan Pangan Jajanan Keliling masih perlu ditingkatkan,” ujar Hendro.

Pangan Olahan Siap Saji yang dimaksud adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha seperti Pangan yang disajikan di jasa boga, hotel, restoran, rumah makan, kafetaria, kantin, kaki lima, gerai makanan keliling (food truck), dan penjaga makanan keliling atau usaha sejenis.

Sejalan dengan tema Hari Keamanan Pangan Dunia “Food Standard save lives”, Hendro menuturkan BSN selaku lembaga pemerintah yang memiliki tugas di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait pangan baik untuk barang, jasa, sistem, dan personal.

Beberapa standar yang dapat dikenalkan kepada pelaku usaha pangan olahan siap saji antara lain SNI CXC 1:1969 Prinsip umum higiene pangan (ditetapkan BSN tahun 2021) yang merupakan adopsi identik dari Standar Codex CXC 1-1969 Rev. 2020 General Principles of Food Hygiene, SNI ISO 22000:2018 Sistem manajemen keamanan pangan – Persyaratan untuk organisasi dalam rantai pangan (ditetapkan BSN tahun 2019), dan SNI CXC 80:2020 Kode praktik manajemen alergen untuk operator bisnis pangan.

Disamping itu, terdapat standar spesifik yang ditetapkan oleh The FAO/WHO Coordinating Committee for Asia atau Codex Committee Asia yaitu Standar regional Codex Asia CXC 76R-2017 Regional Code of Hygienic Practice for Street-Vended Foods in Asia. Saat ini, Codex Committee on Food Hygiene juga akan merumuskan Guidelines for food hygiene control measures in traditional markets for food sebagai standar Codex yang sifatnya global.

Melalui standar yang ditetapkan BSN beserta regulasi atau peraturan lainnya yang terkait tentunya dapat menjadi rujukan dalam pembinaan pelaku usaha pangan olahan siap saji agar dapat memperbaiki aspek lokasi dan desain tempat usaha, melakukan pemeliharaan dan sanitasi, penggunaan peralatan yang food grade, menjaga proses penyiapan, penanganan, display, dan penyimpangan, serta bagaimana edukasi dan training bagi para pekerja untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan keamanan pangan.

Menambahkan Hendro, dalam pembukannya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu memberikan 5 kunci sederhana pangan aman menurut WHO. Yakni selalu menjaga kebersihan; memisahkan pangan mentah dan matang; masaklah dengan benar; gunakan air dan bahan-bahan pangan yang aman; serta jaga pangan pada suhu yang aman.

Melalui momen Peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2023, Maxi juga mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kualitas pangan siap saji dalam rangka peningkatan keamanan pangan, serta bersama-sama mewujudkan pangan yang aman dan sehat, mulai dari rumah tangga sampai dengan tempat pengelolaan pangan. “Tidak hanya itu, dukungan semua pihak terutama masyarakat sangatlah penting,” pungkas Maxi.

Selain Hendro dan Maxi, acara juga dihadiri oleh Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Anas Ma'ruf; Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati; Pokja Masamo (Masak Bersama Master) Kemenparekraf RI, Dewi Murti; Pejabat Fungsional Pembina Industri, Kementerian Perindustrian, Indra Akbar Dilana; serta Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Deputi Bidang Usaha Mikro, Kemenkop UKM RI, Sutarmo.

Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan kunjungan ke stan pengolahan pangan siap saji yang terbina HSP siap saji; pembuatan makanan tradisional Betawi serta pelepasan penjaja keliling binaan pedagang. (nda-humas)

 

Galeri Foto : https://bsn.go.id/main/galeri/detail/5370/pentingnya-peningkatan-pemahaman-pangan-yang-aman-dan-berkualitas 




­