Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Standar Terkait CET Bagi Indonesia

  • Jumat, 03 Maret 2023
  • 1518 kali

Critical and Emerging Technologies (CET) adalah teknologi terkini dan yang sedang berkembang, dengan kapasitas untuk meningkatkan keberhasilan ekonomi, keamanan, dan kondisi sosial suatu negara secara signifikan.

Pengembangan standar di bidang CET menawarkan peluang untuk membantu mengembangkan penggunaan inovasi dan teknologi baru, mendukung perdagangan dan kolaborasi internasional, serta memperkuat keamanan nasional. Standar berkaitan CET diantaranya IOT, Advance Manufacturing, Smart Cities, Cloud Computing and Ledger Technology, Cyber Security, Artificial Inteligent, Energy and Transportation.

Proyek ini merupakan inisiasi Standards Australia (SA) dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia melalui Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, membangun kapasitas mitra regional Australia di Asia Tenggara dalam mengembangkan, mengadopsi, dan menggunakan standar internasional terkait CET. Indonesia (BSN), Malaysia (DSM), Filipina (BPS), Vietnam (STAMEQ), Kamboja (ISC) termasuk penerima manfaat dari proyek ini.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berpartisipasi dalam kegiatan ini. Workshop dengan tajuk “International Standards Integration for CET in South-East Asia” dilaksanakan pada Senin – Kamis, 27 Februari – 2 Maret 2023 di Jakarta. Workshop ini dibagi dalam 2 (dua) sesi yaitu Sesi Capability Assessment for NSB dan Stakeholder Engangement Awareness. Selain perwakilan dari beberapa unit kerja di BSN, turut hadir dari Kementerian/Lembaga beserta stakeholder di bidang terkait.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri menyampaikan pentingnya standar terkait CET bagi Indonesia. “Karena memang ini saya pikir salah satu sektor yang banyak dibicarakan karena memang kita berada di era disruptif. Kemudian CET ini mengambil peran sangat penting”, ucap Zul Amri. Zul juga menambahkan bahwa Indonesia harus banyak belajar dari Australia. “Kita mengembangkan standar-standar terkait CET yang terbaru, tapi mungkin kita belum se-advance dari negara-negara maju yang mempunyai pengalaman lebih mengenai hal tersebut”, tambah Zul.

Selama 4 hari workshop, peserta dipandu oleh perwakilan dari Standards Australia yaitu Brendan Slowey, Senior International Project Manager and Learning Specialist; Jesse Riddell, Senior International Partnerships Manager; dan Areli Guitierez, International Engagement Manager. (ian/tyo-humas)




­