Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

GMF ke Timur Tengah

  • Kamis, 26 November 2009
  • 1474 kali
Garuda Maintenance Facility Dapat Pengakuan

Kliping berita :

Jakarta, Kompas - Seiring pemisahan atau spin off tujuh unit usaha, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia akan membuka bengkel kerja di Timur Tengah. Langkah GMF ini untuk mendekati pusat pertumbuhan dunia penerbangan yang kini bergeser ke kawasan Timur Tengah.

Pertumbuhan penumpang dan kargo di Timur Tengah diprediksi 7 persen per tahun pada 2008- 2011. Sedangkan pertumbuhan rata-rata global hanya 5 persen.

”Jazeera Airways telah mengajak kerja sama merawat pesawat,” kata Chief Operation Officer GMF AeroAsia Agus Sudaryo, Selasa (24/11) di Jakarta. Menurut Agus, daripada teknisi pesawat ”dibajak” maskapai Timur Tengah, lebih baik GMF membuka jasa perawatan di sana.

Selain membentuk anak perusahaan perawatan pesawat di Timur Tengah, GMF AeroAsia juga akan membentuk perusahaan logistik, industri gas turbin, perusahaan kabin dan interior, perusahaan kalibrasi, serta sekolah teknisi penerbangan.

November ini perusahaan yang mengurusi industri gas turbin sudah terbentuk untuk melayani pembangkit listrik. Sementara tahun depan, tiga perusahaan akan di-spin off, di antaranya perusahaan kalibrasi.

Namun, kata Agus, spin off ini tak terlalu banyak mengubah persentase pendapatan GMF antara produk aviasi dan nonaviasi. ”Paling banyak sumbangan pendapatan dari produk nonaviasi sebesar 20 persen,” ujarnya.

”Lima tahun mendatang, kami menargetkan pendapatan sebesar 700 juta dollar AS. Pendapatan itu akan tercapai seiring spin off yang kami lakukan,” ujar Agus.
Tahun 2008, pendapatan GMF sebesar Rp 1,65 triliun, sedangkan tahun 2009 ditargetkan Rp 1,6 triliun. Laba GMF pada tahun 2008 sebesar Rp 43 miliar, sementara tahun 2009 ditargetkan Rp 46 miliar.

Dapat pengakuan
Direktur Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Kukuh S Achmad mengumumkan, Laboratorium Kalibrasi PT GMF AeroAsia juga telah mendapat sertifikat pengakuan KAN.

Kukuh mengatakan, akreditasi dari KAN telah diakui di Asia Pasifik dan dunia internasional. Dia pun berharap sertifikat pengakuan ini mempermudah GMF mendapatkan klien.

Kesalahan dalam perawatan pesawat umumnya disebabkan manusia serta penggunaan alat inspeksi dan tes (inspection measurement and test equipment/ IMTE) yang belum dikalibrasi benar. Atau menggunakan IMTE yang sudah dikalibrasi, tetapi datanya tidak akurat. (RYO)


Sumber :
Kompas.com
Rabu, 25 November 2009 | 04:26 WIB

URL :
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/25/04263722/gmf.ke.timur.tengah




­